Upaya ini tentu mendukung eksportir Provinsi Sulawesi Utara untuk menangkap peluang bisnis dan memperkuat daya saing komoditas ekspor kelautan Provinsi Sulawesi Utara ke Jepang.
Didi berharap, kegiatan business matching dapat menjembatani kontak menjadi sebuah kontrak dan
Baca Juga:
BMKG Sultra: Waspadai Cuaca Ekstrem Hingga 4 Januari 2023
memperluas jejaring antara Indonesia dan Jepang agar tumbuh saling menguntungkan.
“Memang peristiwa ini menjadi momentum bagi pemulihan ekonomi di tengah masa yang penuh tantangan. Khususnya saat perekonomian global dilanda krisis multidimensi pascapandemi. Diharapkan, melalui kegiatan ini hubungan ekonomi, khususnya perdagangan antara Indonesia dan Jepang terus berkembang,” pungkasnya.
Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi dengan sumber daya komoditas perikanan yang melimpah.
Baca Juga:
Cetak ESDM yang Handal, IMPM Lampung Gelar Empowerment Program Training
Salah satunya, ikan tuna sebagai komoditas ekspor terbesar dengan kualitas tekstur dan rasa daging yang sangat bagus.
Menurut Data Statistik Indonesia, pada periode Januari-Mei 2022, Jepang merupakan pasar ekspor produk perikanan kedua terbesar dari Provinsi Sulawesi Utara, setelah Amerika Serikat.
Pada periode tersebut, nilai ekspor produk perikanan ke Jepang tercatat sebesar USD 10 juta dengan komoditas utama tuna sirip kuning segar atau beku.