"Sistem digital Bentley tidak hanya menghasilkan analisis geoteknik yang akurat, tetapi juga membantu dalam penyelesaian proyek yang tepat waktu, yang merupakan bagian penting dari proses transformasi digital Hutama Karya dalam mengembangkan infrastruktur berkelanjutan. Hal ini turut berkontribusi pada keberlanjutan ekologis, peningkatan nilai investasi dalam infrastruktur ibu kota baru, pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan berperan dalam upaya mitigasi perubahan iklim global saat ini dan di masa depan," kata Manajer Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3A Syaiful Bachtiar dalam keterangan tertulis di Singapura, Kamis.
Selain itu Hutama Karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga turut menerima penghargaan Founders' Honors berkat proyek Evolusi menuju Ekosistem Digital untuk IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca Juga:
Proyek Tol Bengkulu Bikin Negara Rugi Rp 13 Miliar, Begini Ceritanya
Bentley Systems adalah perusahaan perangkat lunak rekayasa infrastruktur yang menyediakan perangkat lunak untuk pembangunan infrastruktur dunia.
Perangkat lunak miliknya telah digunakan oleh para profesional dan perusahaan dalam berbagai skala untuk perancangan, konstruksi, dan operasi jalan dan jembatan, rel dan transportasi, air dan limbah, pekerjaan umum dan utilitas, bangunan dan kampus, pertambangan, dan fasilitas industri di 194 negara.
Tahun ini Bentley Systems mengumumkan ada 15 perusahaan dan proyek dari berbagai penjuru dunia yang menerima Founders' Honors yakni:
Baca Juga:
PUPR Ungkap Penggunaan Teknologi Canggih di Proyek Tol Pekanbaru-Bangkinang
1. Benesch dengan proyek Deteksi Retak Aspal yang Didukung oleh AI (kecerdasan buatan) di Amerika Serikat
2. Collins Engineers, Inc. dengan proyek Kecerdasan Buatan untuk Rehabilitasi Jembatan Bersejarah Robert Street Bridge di St. Paul, Minnesota, Amerika Serikat
3. Contact Energy dengan proyek Pengeboran untuk Pembangkit Listrik Geothermal Tauhara di Taupo, Waikato, Selandia Baru.