WAHANANEWS.CO, Kota Batam - Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, bersiap menghadirkan Light Rail Transit (LRT) gantung sebagai inovasi baru dalam transportasi publik.
Proyek yang digagas oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam ini tidak hanya dirancang untuk mengatasi tantangan urbanisasi, seperti kemacetan lalu lintas, tetapi juga menjadi simbol transformasi Batam menuju smart city.
Baca Juga:
Empat Nelayan Indonesia Telah Dibebaskan Otoritas Singapura
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menjelaskan bahwa pembangunan LRT gantung merupakan langkah strategis untuk menciptakan infrastruktur modern yang ramah lingkungan.
Fase pertama proyek ini akan mencakup jalur sepanjang 11 kilometer yang menghubungkan Bandara Hang Nadim dengan Batam Centre, termasuk Terminal Feri Internasional. Ariastuty menambahkan, kehadiran LRT gantung ini juga akan meningkatkan daya saing Batam di tingkat regional.
"Proyek ini tidak hanya mempercepat mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan dan investor," ungkap Ariastuty, dikutip Minggu (29/12/2024).
Baca Juga:
Menko Airlangga Ingatkan agar Koperasi Utamakan Anak Muda dan Digitalisasi
Ia menegaskan bahwa proyek LRT gantung ini merupakan bagian dari visi besar untuk menjadikan Batam sebagai kota pintar dengan infrastruktur yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Selain meningkatkan kualitas hidup warga, proyek ini juga dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kami ingin memastikan proyek ini bisa memberikan manfaat besar, baik untuk masyarakat maupun dunia usaha," tambahnya.