WahanaNews.co | Jalan bebas hambatan (Tol) Padang-Pekanbaru merupakan koridor penghubung jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) garapan PT Hutama Karya (Persero).
Saat rampung, pembangunan jalan tol yang dibagi menjadi 6 (enam) seksi ini akan menghubungkan konektivitas provinsi Sumatera Barat dan Riau dengan total panjang 254 km.
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
Direktur Operasi III, Koentjoro, menjelaskan pembangunan jalan Tol Padang-Pekanbaru telah mengalami kemajuan yang signifikan.
“Dari total enam seksi, Hutama Karya telah mengoperasikan jalan tol seksi Pekanbaru-Bangkinang pada bulan September 2022 dan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada bulan Januari 2023 lalu.
Selain itu, jalan tol Bangkinang-Koto Kampar dan Seksi Padang-Sicincin tengah dikejar penuntasannya agar dapat sesuai target rencana,” ujar Koentjoro.
Baca Juga:
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
Lebih rinci, progres konstruksi jalan tol Bangkinang-Koto Kampar sepanjang 24,7 km telah mencapai 75,13% untuk pengerjaan konstruksi dan 90,72% untuk progres pengadaan lahan.
Selain itu, progres pengadaan lahan jalan tol Seksi Padang-Sicincin dengan panjang mencapai 36,6 km sudah mencapai 85,82% dengan progres konstruksi mengalami kemajuan mencapai 36,57%.
Sementara itu, 3 (tiga) seksi jalan tol Padang-Pekanbaru lainnya, yakni Sicincin-Bukittinggi, Bukittinggi-Payakumbuh, dan Payakumbuh-Koto Kampar akan dilaksanakan pada tahap IV pembangunan JTTS.
Jalan tol Bangkinang-Koto Kampar nantinya akan dilengkapi sejumlah fasilitas struktur di antaranya 13 box underpass, 9 box pedestrian, 7 main bridge, 4 overpass, dan 1 barrier gate, 2x2 jumlah lajur dengan kecepatan rencana mencapai 80 km/jam.
Pembangunan jalan tol yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023 mendatang ini juga mendapatkan dukungan penuh oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Sementara, akselerasi progres pengadaan lahan khususnya di jalan tol Seksi Padang-Sicincin dilakukan dengan sejumlah strategi seperti berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah, Kantor Wilayah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sebagai Panitia Pengadaan Tanah (P2T), dan Tim Percepatan yang diketuai oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, serta stakeholder lainya terkait dengan percepatan pengadaan tanah di lokasi-lokasi prioritas untuk dikerjakan.
Pada Senin (10/4), Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy melaksanakan kegiatan site visit dalam rangka memberikan dukungannya terhadap pembangunan jalan tol Seksi Padang-Sicincin yang ditargetkan rampung pada bulan Juli 2024 mendatang.
“Proyek jalan tol Padang-Sicincin lanjut terus!” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, hadir juga Project Director Seksi Sicincin-Padang dan Project Manager Proyek Jalan Tol Seksi Padang-Sicincin.
Adapun strategi lain dari sisi konstruksinya, pembangunan jalan tol Padang-Sicincin dimaksimalkan utamanya saat kondisi cuaca cerah.
Jalan tol ini nantinya akan dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung dari segi struktur, seperti 24 main bridge, 21 box underpass, 2 gerbang tol, hingga 2 (dua) rest area di km 23A dan 23B.
Siap menjadi Epicentrum Of Growth di Sumatera Dalam rangka mendorong pemerataan infrastruktur di seluruh Indonesia, pemerintah terus mengupayakan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
Salah satu PSN yang memperoleh dukungan Penyertaan Modal Negara (PMN) adalah proyek jalan Tol Padang-Pekanbaru.
Koentjoro menambahkan penugasan pembangunan JTTS kepada Hutama Karya tidak lepas dari dukungan pemerintah dimana PMN yang diterima oleh Hutama Karya yang diberikan secara bertahap sejak tahun 2015 bernilai cukup besar.
“Pembangunan JTTS tahap I sekitar 957 km telah beroperasi sepanjang 596 km. Pada momen mudik lebaran kemarin, empat ruas baru difungsionalkan secara khusus untuk memperlancar konektivitas masyarakat, tercatat lebih dari tiga juta kendaraan yang melintas di JTTS,” tutupnya.
Kebermanfaatan jalan tol JTTS ini akan dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Masyarakat akan merasakan kemudahan dalam mobilitas serta akses logistik. Keseluruhan manfaat tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara menyeluruh.
Melalui akselerasi pembangunan infrastruktur, akan hadir titik-titik baru pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal tersebut selaras dengan visi Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023, yaitu Epicentrum of Growth.
Melalui pembangunan infrastruktur yang masif, Indonesia semakin mengukuhkan perannya sebagai raksasa ekonomi ASEAN.
Sehingga, terjalinnya hubungan perdagangan yang lebih baik dengan negara-negara anggota ASEAN adalah salah satu manfaat yang dapat dirasakan dari pembangunan infrastruktur nasional, salah satunya melalui JTTS. Demikian dilansir dari laman bumngoid, Selasa (16/5). [jp/jup]