WahanaNews.co, Jakarta - PT Freeport Indonesia menyetor Rp3,35 triliun kepada pemerintah provinsi dan beberapa pemerintah kabupaten/kota di Papua Tengah, yang berasal dari laba bersih pada tahun 2023.
Pada 2023, Freeport memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas. Laba bersih yang dihasilkan mencapai senilai US$3,16 miliar atau setara Rp48,79 triliun (asumsi Rp15.439 per dollar Amerika Serikat).
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
"Pembayaran bagian daerah dari keuntungan bersih merupakan realisasi komitmen perusahaan dalam mendorong peningkatan ekonomi pemerintah daerah," kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/4/2024).
Duit Rp3,35 triliun dibagi-bagi ke pemerintahan di Papua Tengah. Pemprov Papua Tengah mendapatkan Rp839 miliar, sedangkan Pemkab Mimika Rp1,4 triliun.
Sejumlah kabupaten di sekitar Mimika, yaitu Nabire, Paniai, Puncak, Puncak Jaya, Dogiyai, Deiyai, dan Intan Jaya juta mendapat jatah. Mereka menerima masing-masing Rp160 miliar.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
Sumbangsih Freeport kepada negara tak cuma itu. Mereka memasok penerimaan negara dalam bentuk pajak, royalti, dividen, dan pungutan lainnya hingga Rp40 triliun pada tahun 2023.
Freeport juga menggelar program investasi sosial untuk memberi manfaat kepada masyarakat sekitar. Nilai investasi sosial PTFI mencapai hampir Rp2 triliun dan akan terus bertambah sekitar Rp1,5 triliun per tahun sampai dengan 2041.
"Keberhasilan kami sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami terus bertumbuh dan berkembang bersama Papua hingga selesainya operasi penambangan pada 2041," ucap Tony.