WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk, Jumat, (11/8) di Lapangan Parkir Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Pertunjukan yang juga dibuka untuk umum ini merupakan puncak dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia yang digelar Kemendag.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Kemendag menggelar peringatan HUT ke-78 Republik Indonesia sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan. Semoga Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
“Malam ini kita bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan kepada bangsa kita. Kita merayakan puncak HUT Republik Indonesia dengan menggelar wayang kulit malam hari ini. Saat ini, banyak kemajuan yang kita rasakan. Panjang perjuangannya,” kata Mendag Zulkifli Hasan, Jumat (11/8).
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, masyarakat Indonesia perlu terus memperkuat persatuan untuk membangun Indonesia menjadi negara yang adil dan berdaulat.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Menurutnya, upaya memperkuat persatuan harus terus diperjuangkan, antara lain karena Pemerintah Indonesia sedang berupaya mewujudkan target Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
“Kuncinya, persatuan. Dirgahayu ke-78 Republik Indonesia. Mudah-mudahan cita-cita kita menjadi negara maju pada 2045 bisa terwujud kalau kita bersatu dan bersama-sama. Kolaborasi menjadi intinya,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Pertunjukan wayang kulit malam ini turut dihadiri para pejabat eselon I dan II Kemendag. Selain itu, turut hadir tamu-tamu undangan antara lain dari pelaku usaha dan asosiasi.
Pertunjukan wayang kulit kali ini mengambil lakon “Wahyu Purbo Sejati” yang dibawakan dalang muda yaitu Ki M. Yusuf Anshori. Lakon tersebut menggambarkan usaha menjaga persatuan, pembangunan, dan kemakmuran rakyat. Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, banyak filosofi dan pembelajaran yang dapat diambil dari pertunjukan wayang kulit ini.
“Banyak pesan moral yang dapat diambil dalam menjaga persatuan, pembangunan bangsa dan negara, serta kemakmuran masyarakat Indonesia dalam lakon wayang kulit malam ini,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, wayang kulit menjadi pilihan yang tepat untuk menunjukkan upaya melestarikan budaya lokal, yaitu sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya di Indonesia.
Ia mengatakan, mentalitas mencintai budaya bangsa sendiri dapat digunakan untuk menjaga ekonomi lokal dari gempuran produk-produk asing.
Sementara itu, Sekjen Kemendag Suhanto mengatakan bahwa pertunjukan wayang malam hari ini
turut menjadi penutup Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Kemendag yang berlangsung pada 4-10 Juli 2023.
Porseni Kemendag diikuti para pegawai Kemendag dalam berbagai cabang olahraga dan kesenian.
“Kami mengadakan pertunjukan wayang kulit yang merupakan puncak kegiatan Porseni Kemendag 2023. Pertunjukan wayang kami gelar dengan tujuan melestarikan kebudayaan Indonesia dan memupuk kecintaan kita pada budaya asli Indonesia,” kata Suhanto.
Selain pertunjukan wayang kulit, turut digelar siraman rohani yang disampaikan Gus Miftah.
Dalam sesi tersebut, Mendag Zulkifli Hasan berdialog di atas panggung dengan Gus Miftah, dalang Ki M. Yusuf Anshori, serta para sinden Elisha Orcarus dan Eka Kebumen.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]