"Bencana alam ekstrem seperti banjir dan kekeringan juga menjadi faktor penyebab menurunnya produksi pangan," kata Sekjen Zainal Fatah.
Zainal Fatah mengatakan, berdasarkan pemutakhiran terhadap data daerah irigasi (DI) permukaan di Indonesia dari 7,1 juta hektare pada 2015 menjadi 8,6 juta hektare di akhir tahun 2023. Demi mendukung ketahanan pangan nasional, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai langkah di antaranya dalam 10 tahun terakhir secara masif telah melakukan pembangunan irigasi baru seluas 1,2 juta Ha dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 4,3 juta Ha.
Baca Juga:
PUPR Tuntaskan Pembangunan Jalan Simpang Holat-Ohoiraut di Pulau Kei Besar dan Pulau Buru
"Capaian ini meningkatkan nilai Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) dari daerah irigasi yang menjadi kewenangan pusat semula 60% pada tahun 2015 menjadi 80% pada akhir tahun 2023," kata Sekjen Zainal Fatah. Demikian dilansir dari laman pugoid, Minggu (23/6).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.