WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III melakukan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Infrastruktur pengendali banjir akibat Gempa bumi disertai Tsunami dan likuifaksi di Palu di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terjadi 28 September 2018 lalu sehingga mengakibatkan terjadinya banjir bandang.
Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lambogia mengatakan, terdapat 3 (tiga) kegiatan yang dilakukan pasca Gempa Bumi dan Tsunami yaitu; pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala (Pasigala), rehabilitasi dan rekonstruksi jaringan transmisi air baku di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, serta rehabilitasi dan rekonstruksi jaringan Irigasi Gumbasa dan Bangga di Kabupaten Sigi.
Baca Juga:
Gempa M 6,4 Guncang Gorontalo Dini Hari, BMKG: Tak Ada Ancaman Tsunami
"Upaya tersebut dilakukan untuk mereduksi banjir bandang dikawasan permukiman, perkantoran juga lahan Pertanian," kata Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lambogia dalam paparannya dihadapan anggota Komisi V DPR RI saat melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kota Palu, Jumat (14/7/2022).
Menurut Bob Arthur Lambogia, pekerjaan infrastruktur pengendali banjir di Kota Palu tahun 2020-2022 (EARR-ADB) berupa tanggul laut sepanjang 8.674 meter. Sedangkan di Kabupaten Sigi di tahun 2020-2023 (IRSL-JICA) telah selesai pekerjaannya berupa; Sabodam sebanyak 6 unit (2.578.000 m3), Konsolidasi Dam 7 unit, Tanggul Sungai 3.128 meter, Perkuatan Sungai 1.680 meter, Jembatan 2 unit, dan Tanggul Pelindung 1.500 meter.
Kemudian pada tahun 2023, yang sedang dikerjakan (on going) infrastruktur pengendali banjir dan sendimen di Kabupaten Sigi dan Kota Palu yaitu; berupa Sabodam sebanyak 6 unit, Konsolidasi Dam 20 unit, Tanggul Sungai 7.218 meter, perkuatan tebing sungai 2.151 meter, ground sill 3 unit, dan tanggul laut 200 meter.
Baca Juga:
52 Gempa Bumi Guncang Maluku, BMKG Ungkap Pentingnya Mitigasi
Selanjutnya pekerjaan yang masih dalam proses lelang di Kota Palu dan Kabupaten Sigi yaitu; Sabodam 4 unit, Konsolidasi Dam 3 unit, Jembatan 3 unit, Tanggul Sungai 1.560 meter, Perkuatan Tebing Sungai 1.380, Ground Sill 6 unit, dan Tanggul Tsunami 1.000 meter.
Untuk rekonstruksi pembangunan jaringan air baku Pasigala dengan kapasitas 600 liter/detik di Kaupaten Sigi untuk melayani Air Bersih di Kabupaten Sigi dan Kota Palu, dikerjakan dalam 2 Paket, Paket I saat ini Progres Fisik 71,540% dan Paket II Progres Fisik 95,89%.
Sedangkan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi jaringan Irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi seluas 8.180 Ha. Pekerjaannya terdiri dari 5 paket yaitu; paket 1 progres fisik telah mencapai 98 persen dengan pekerjaan berupa 1 unit bendung, paket 2 progres fisik mencapai 91,45 persen dengan pekerjaan saluran sepanjang 4,43 Km,