WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bekerja sama dengan Dinas Pangan Provinsi selaku Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) baru-baru ini melaksanakan uji cepat (rapid test) terhadap residu pestisida pada anggur Shine Muscat.
Langkah ini dilakukan di hampir 100 kabupaten/kota di Indonesia untuk memastikan keamanan buah impor tersebut setelah adanya laporan residu pestisida yang melampaui batas aman di Thailand.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
"Hasil uji rapid test yang dilakukan OKKP menunjukkan bahwa anggur Shine Muscat yang beredar aman dikonsumsi. Sebagian besar hasilnya negatif, dan hanya 10 persen sampel yang memiliki residu dalam jumlah aman," ungkap Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti, dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (1/11/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa sebagian sampel tetap dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lanjutan guna memastikan kandungan residu secara lebih mendetail.
Uji cepat ini dilakukan sebagai reaksi atas temuan residu pestisida pada anggur Shine Muscat yang diimpor dari China dan sempat terdeteksi di Thailand.
Baca Juga:
Residu Berbahaya Terungkap, BPOM Segera Periksa Anggur Shine Muscat
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa Bapanas akan memperketat pengawasan terhadap pangan segar di Indonesia dengan meningkatkan frekuensi uji laboratorium.
"Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional, kami terus memperkuat pengawasan produk pangan segar yang beredar di masyarakat. Sampling dan uji lab berkala akan terus kami lakukan untuk menjaga keamanan pangan," jelas Yusra.
Sementara itu, Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA) menyatakan bahwa anggur Shine Muscat asal China dinyatakan aman untuk dikonsumsi.