WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi bertemu pada hari Senin (29/09) di Kantor Kemenko Perekonomian.
Keduanya membahas hubungan kedua negara yang sangat baik dan upaya penguatan kerja sama dalam bidang ekonomi, serta pelaksanaan ibadah haji dan umroh.
Baca Juga:
Menko Airlangga: Digitalisasi Jadi Kunci Percepat Pembangunan Perekonomian Nasional
Menko Airlangga dalam pertemuan tersebut menyampaikan apresiasi Indonesia terhadap Arab Saudi yang selama ini telah menjalin hubungan yang sangat baik, khususnya dalam penyelenggaraan haji dan umroh. Lebih lanjut Menko Airlangga mendorong Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk berinvestasi lebih besar di Indonesia.
“Orang Indonesia yang melaksanakan ibadah haji dan umroh setiap tahun sekitar 1,4 juta orang. Kalau spendingnya rata-rata 5.000 USD saja maka devisanya 7 miliar USD. Karena itu Saudi juga perlu investasi yang lebih besar di Indonesia,” ujar Menko Airlangga.
Duta Besar Faisal menyampaikan bahwa selain kerja sama dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh yang setiap tahun telah berjalan dengan baik, kedua negara perlu lebih fokus pada kerja sama di bidang ekonomi dan investasi.
Baca Juga:
Menko Airlangga Terima Kunjungan Gubernur Guangxi, Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Duta Besar Faisal juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo tahun 2023 sebanyak dua kali mengunjungi Arab Saudi dan pada Oktober 2023 yang lalu bertemu dengan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud di Riyadh yang diikuti dengan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman antara Pemerintah Republik dengan Kerajaan Arab Saudi.
“Arab Saudi mempunyai Visi 2030, dan Indonesia juga mempunyai visi ke depan Indonesia Emas 2045 sehingga perlu ide-ide baru untuk penguatan hubungan kerjasama ekonomi Indonesia dengan Arab Saudi,” kata Duta Besar Faisal.
Duta Besar Faisal juga menegaskan kembali perlunya mendorong sektor swasta untuk terus kerja sama dan investasi, seperti Aramco dan Acwa Power, yang bisa didorong untuk berinvestasi dan mengerjakan berbagai proyek di Indonesia. Duta Besar Faisal juga menyampaikan bahwa Aramco sudah ada di Singapura, Malaysia dan Thailand, namun justru di Indonesia masih belum terlihat investasinya.