Aplikasinya dalam satu hektare pertanian organik idealnya membutuhkan 20 ton pupuk kandang. Phonska Alam cukup membutuhkan sekitar 1,3 ton, karena 600 kg pupuk Phonska Alam kandungannya setara dengan 9 ton pupuk kandang.
Namun dalam budi daya pertanian organik, pupuk kandang tetap dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan karbon tanaman atau C/N ratio. Dwi menyarankan agar keduanya dikombinasikan.
Baca Juga:
Petrokimia Gresik Bakal Optimalkan Green Port untuk Kelancaran Distribusi Pupuk
Hasil demonstration plot (demplot) di beberapa daerah di Indonesia, pupuk Phonska Alam terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian pada sejumlah tanaman.
Misalnya, tanaman padi di Jawa Timur yang menggunakan Phonska Alam berhasil meningkatkan hasil panen sebesar 8,24 ton/Ha atau meningkat 10%.
Sementara berbicara terkait pengembangan, Dwi Satriyo menambahkan pihaknya ke depan akan melakukan peningkatan kapasitas produksi dan memperluas pasar dengan masuk ke sistem pertanian organik tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
Baca Juga:
377.544 Ton Pupuk Bersubsidi Disiapkan Petrokimia Gresik Untuk Musim Tanam 2022
Terkait lahirnya Phonska Alam, Komisaris Utama Petrokimia Gresik, Nugroho Purwanto yang turut menyaksikan peresmian operasional pabrik Phonska Alam menyampaikan, produk ini merupakan hasil pemanfaatan teknologi yangdimiliki Petrokimia Gresik untuk memberikan solusi baru.
"Petrokimia Gresik selalu melahirkan produk inovatif, termasuk Phonska Alam bagi teknologi pertanian organik. Saya berharap produk-produk baru perusahaan kedepan, bisa menjadi pilihan petani," ungkapnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.