Targetnya adalah mengurangi emisi sektor tenaga listrik hingga 290 juta ton CO2eq pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emissions di sektor energi pada tahun 2050. Sekretariat JETP, didukung oleh beberapa kelompok kerja independen, berencana memperbarui CIPP secara tahunan, yang mencerminkan komitmen Indonesia terhadap transisi energi berkelanjutan.
Kolaborasi Lintas Sektor
Baca Juga:
Ciptakan Alat Pendeteksi Hama Tanaman, ITPLN Raih Juara 1 Kompetisi Inovasi antar Kampus se-Indonesia
PLN menyadari bahwa untuk mencapai transisi energi bersih, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting. Sinergi lintas sektor ini merupakan kunci dalam mengembangkan infrastruktur energi hijau dan mempercepat penerapan teknologi energi terbarukan. PLN berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transisi energi serta mendorong partisipasi aktif dalam program energi bersih. Edukasi dan keterlibatan masyarakat adalah pilar utama dalam keberhasilan transisi ini.
PLN berfokus pada pembangunan proyek energi bersih seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Kesuksesan transisi energi sangat bergantung pada kolaborasi yang solid untuk mengembangkan infrastruktur dan solusi energi yang lebih efisien bagi rumah tangga dan industri.
Pengembangan Infrastruktur Hijau
Baca Juga:
Wujudkan Semangat Hari Sumpah Pemuda, PLN UID Jakarta Raya Gelar Entity Gathering
PLN terus berinvestasi dalam infrastruktur yang mendukung energi terbarukan, dengan fokus pada pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, dan tenaga angin. Target pemanfaatan biomassa juga direncanakan meningkat menjadi 10 juta ton pada tahun 2025. Melalui inisiatif ini, PLN tidak hanya memenuhi kebutuhan energi tetapi juga berkontribusi pada perlindungan lingkungan.
Ket foto: Ilutrasi Pembangkit Listrik Tenaga Solar Panel. [WahanaNews.co/Ist]
Peran Kolaborasi dalam Keberhasilan Transisi Energi