WahanaNews.co, Sleman - Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor perdana produk sarung tangan kerja (working gloves) buatan PT Sport Glove Indonesia (SGI) ke Amerika Serikat (AS) pada Jumat, (23/5) di Sleman, Yogyakarta.
Ekspor mencakup dua kontainer ukuran 20 dan 40 kaki dengan total muatan sebanyak 48.612 pasang sarung tangan senilai USD 123,10 ribu atau senilai Rp1,97 miliar.
Baca Juga:
Hadiri Dies Natalis STIE Widya Wiwaha, Mendag: Kolaborasi Lahirkan Wirausaha Muda
Mendag Busan mengungkapkan, keberhasilan sarung tangan Sleman menembus pasar AS telah menggerakkan momentum ekspor RI di tengah kebijakan tarif AS. Produk yang diekspor kali ini adalah produk premium untuk industri dan pekerjaan umum. Sarung tangan ini menggabungkan teknologi tekstil modern dengan keahlian lokal, mencerminkan daya saing tinggi industri nasional.
“Kemendag akan mendukung produk berdaya saing dan berorientasi ekspor seperti yang diproduksi PT SGI. Ekspor ini menunjukkan kemampuan industri Indonesia memenuhi standar global. Dari Sleman, kita buktikan bahwa Indonesia mampu mengekspor produk jadi berkualitas tinggi, bukan
hanya bahan baku,” tegas Mendag.
Turut hadir pada pelepasan ekspor ini, yaitu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Trisaktiyana, Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Susmiyarto, Komisaris PT SGI Mark Christopher Robba, Direktur Keuangan PT SGI Eka Noor Asmara, serta perwakilan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai V.
Baca Juga:
Kemendag Sinergi dengan Google Indonesia, Perkuat UMKM BISA Ekspor dengan Gemini Academy di Yogyakarta
Mendampingi Mendag pada kegiatan ini, yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi, dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Iqbal Shoffan Shofwan.
Mendag Busan optimistis, prospek pasar AS akan terus menjanjikan. AS merupakan tujuan utama ekspor sarung tangan kerja Indonesia, menempatkan Indonesia sebagai pemasok terbesar ke-6 setelah Vietnam dan India ke Negeri Paman Sam.
“Saat ini, Indonesia akan menghadapi tantangan baru berupa tarif tambahan dari Pemerintah AS. Indonesia terus mengupayakan diplomasi agar produk Indonesia tetap berdaya saing, ini tantangan serius yang harus dihadapi dengan peningkatan efisiensi dan daya saing,” ujar Mendag Busan.
Mendag Busan menambahkan, dalam upaya memperluas pasar, Kemendag juga melakukan berbagai perundingan dagang dengan negara mitra. Salah satunya, yaitu perjanjian Indonesia–
Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA–CEPA) yang telah selesai dan siap
ditandatangani. Mendag Busan berharap PT SGI dapat melihat peluang akses pasar ke Kanada
melalui implementasi perjanjian ini nantinya.
“Mudah-mudahan PT SGI dapat menembus pasar ekspor Kanada dengan memanfaatkan peluang perjanjian ini,” tambah Mendag Busan.
[Redaktur: Alpredo]