"Kami menjalankan amanah untuk memperkuat ketahanan energi nasional melalui praktik operasional yang unggul dan berkelanjutan di Aljazair," ujar Syamsu dalam keterangan resmi, Selasa (30/12/2025).
Dalam keterangan yang sama Komisaris Utama PIEP Dharmawan H Samsu mengungkapkan keberhasilan pengapalan perdana ini merupakan hasil dari proses diplomasi dan negosiasi yang panjang.
Baca Juga:
Incar Blok Baru, PT Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
"Pengapalan kargo pertama sebesar 1 juta barel ke Indonesia ini menegaskan nilai strategis perpanjangan Blok 405A untuk 25 tahun ke depan. Ini merupakan pencapaian besar setelah melalui proses negosiasi kontrak yang intens," jelasnya.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron menambahkan pengapalan minyak mentah dari lapangan internasional ini membuktikan komitmen perseroan dalam mencapai target kenaikan produksi migas untuk Indonesia.
"Brings barrel home, yakni membawa hasil lifting migas dari lapangan luar negeri, merupakan salah satu upaya Pertamina untuk mencapai ketahanan energi," jelasnya.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Hadir dalam Foire Internationale d’Alger 2024 di Aljazair
Akuisisi blok migas yang sudah berproduksi di luar negeri merupakan salah satu strategi perseroan untuk mengurangi impor minyak.
Dengan langkah ini, Pertamina dapat membawa hasil produksinya ke Indonesia yang cadangan dan produksi minyaknya terus menipis.
Saat ini, cadangan minyak bumi dan kondensat RI tercatat 4,42 miliar barel. Adapun produksi minyak sebesar 608,1 ribu barel per hari. Sementara, kebutuhan minyak mencapai 1,6 juta barel per hari.