WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengetahui pertimbangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto untuk mengerek target investasi tahun depan sebesar Rp250 triliun dari target 2023.
Bahlil Lahadalia mengaku siap untuk mengejar target investasi sebesar Rp1.650 triliun pada 2024. Namun demikian, ia mengaku bingung dengan angka tersebut. Padahal, perekonomian domestik saat ini dihadapi berbagai ketidakpastian, baik dari dalam maupun luar negeri.
Baca Juga:
KPK Sita 6 Unit Apartemen Eks Bos Taspen, Terkait Kasus Korupsi Investasi
"Tahun depan itu Rp1.650 triliun diberikan target (investasi), sebenarnya kalian nanya ke Pak Airlangga boleh, Pak Airlangga jago bikin angka-angka, tapi enggak jelas juga dia dapat dari mana angkanya," tutur dia, dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (20/10/2023) melansir Kompas.com.
Walaupun begitu, Bahlil menegaskan komitmennya untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Tapi oke, saya sebagai prajurit yang diperintahkan Pak Presiden Jokowi. Saya tidak dengan Airlangga, saya cuma dengan Pak Jokowi," ujarnya.
Baca Juga:
Apple Gunakan Pabrik Airtag di Batam, Investasi Rp16 Triliun
Sebagai informasi, realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp 1.053,1 triliun pada dari awal tahun hingga September 2023. Nilai tersebut baru mencapai 75,2 persen dari target yang dipasang oleh Presiden Jokowi pada tahun ini sebesar Rp 1.400 triliun.
Meskipun masih jauh dari target, Bahlil masih optimistis target tersebut dapat terealisasi. Pasalnya, saat ini sejumlah proyek investasi sudah mulai tahap akhir konstruksi sehingga diharapkan pada akhir tahun dapat rampung.
"Yang kedua adalah penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang berbentuk konstruksi perhotelan, kemudian jalan, dan beberapa industri domestik," ucap dia.
Sebelumnya, pada awal tahun ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memang telah mengumumkan target investasi untuk tahun depan, yakni sebesar Rp 1.650 triliun.
Target tersebut dipatok dengan memperhitungkan upaya hilirisasi dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
[Redaktur: Alpredo Gultom]