Selain itu, Indonesia juga mengharapkan dukungan ADB dalam agenda penguatan ASEAN Infrastructure Fund (AIF) di bawah Keketuaan ASEAN 2023, khususnya terkait fokus AIF untuk pembiayaan hijau.
Menkeu juga berkesempatan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi dan Keuangan Korea Selatan, Choo Kyungho. Dalam konteks kerja sama keuangan ASEAN+3, Menkeu mengutarakan perkembangan diskusi mengenai penguatan The Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) dan Regional Financing Arrangement (RFA) untuk memperkuat fasilitas bantuan keuangan regional dan mengapresiasi dukungan Korea Selatan terhadap agenda tersebut.
Baca Juga:
Strategi Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Australia Kembali Diperkuat untuk Lanjutkan Berbagai Komitmen Kerja Sama
Selanjutnya Menkeu menyebutkan bahwa Korea Selatan telah menjadi salah satu sumber utama investasi di bidang industri hijau dan energi terbarukan di Indonesia. Di sisi lain, Menkeu mengungkapkan bahwa Korea Selatan patut menjadi contoh model pembangunan bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah/middle income trap.
Menkeu menambahkan bahwa budaya Korea Selatan seperti K-pop kini makin dekat di hati rakyat Indonesia, mewarnai persahabatan kedua bangsa yang telah menapaki usia setengah abad.
Menkeu menutup kegiatannya pada tanggal 4 Mei dengan melaksanakan pertemuan dengan Gubernur JBIC, Nobumitsu Hayashi. Menkeu menyampaikan apresiasi atas dukungan JBIC dalam berbagai program pembangunan infrastruktur di Indonesia, sekaligus mengajak JBIC untuk meningkatkan partisipasinya dalam berbagai program di sektor energi hijau di Indonesia melalui kerja sama dengan Pertamina dan PT PLN. Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Senin (8/5). [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.