“Ini artinya ekspor kita lebih tinggi dari impor kita,” ungkap Menkeu.
Untuk itu, Menteri Keuangan menyatakan akan mendukung berbagai aktivitas di dalam rangka untuk meningkatkan dan memperkuat penggunaan produk-produk di dalam negeri, salah satunya dengan meningkatkan komitmen untuk menggunakan produk lokal di dalam realisasi belanja, terutama dalam hal pengadaan barang/jasa yang akan dilakukan baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun BUMN, dan BUMD.
Baca Juga:
Menteri PU: Anggaran Masih Kurang, Sekolah Rakyat Jadi Prioritas
“Kami juga mendukung penggunaan produk lokal dengan terus memperkuat dari sisi produksinya, yaitu daya saing, kualitas dan kompetitif harganya. Pemerintah melalui berbagai program mendukung usaha kecil, menengah dan mikro serta berbagai program perkuatan,” tegas Menkeu
Selain itu, juga terdapat transaksi dari Kartu Kredit Pemerintah (KKP) yang sampai dengan triwulan II 2023 mencapai Rp427miliar, atau mengalami peningkatan sekitar 80% dibandingkan dengan nilai transaksi pada triwulan II 2022.
Dalam hal ini, Menkeu juga mengajak Bank Pemerintah dan HIMBARA untuk terus aktif berpartasipasi di dalam mendorong sektor usaha nasional dengan memberikan akses permodalan secara luas.
Baca Juga:
Ekonomi Indonesia Triwulan I 2025 Tumbuh Resilien, Pemerintah Jaga Optimisme di Tengah Ketidakpastian Global
“Sehingga kita optimis bahwa tahun 2023 ini akan terus lebih tinggi dari penggunaan KKP. Dengan menggunakan kartu kredit tentu kita bisa lebih akuntabel dan bersifat akurat, serta tepat waktu,” terang Menkeu.
Dengan begitu, Menkeu berharap, berbagai langkah tersebut dapat membuat ekonomi Indonesia akan semakin kuat, mampu bertahan dan bahkan terus tumbuh berkembang menuju Indonesia maju.
“Semoga kita semuanya diberikan kemudahan di dalam menjaga perekonomian dan akan menjadi pahlawan di negeri Indonesia sendiri dengan memberi dan belanja produk dalam negeri,” pungkas Menkeu. Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Jumat (4/8). [jp/jup]