WAHANANEWS.CO, Jakarta - PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB), pemilik PLTU Jawa 7 yang didanai dan dikelola perusahaan China, berhasil merampungkan proyek normalisasi Sungai Terate di Provinsi Banten.
Proyek ini, yang berlangsung sekitar tiga bulan, merupakan hasil kolaborasi dengan mitra lokal, termasuk PT Wilmar.
Baca Juga:
Setelah Menangis di Puncak, Dedi Mulyadi Kini Terjun ke Sungai Penuh Sampah
Langkah normalisasi sungai ini dilakukan atas permintaan DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Serang.
Sungai Terate mengalami pendangkalan akibat lumpur dan pertumbuhan tanaman air yang berlebihan di bagian hilir, menghambat aktivitas nelayan serta berdampak buruk bagi lingkungan.
Sejak Desember lalu, SGPJB bersama PT Wilmar melaksanakan pengerukan dan normalisasi, yang akhirnya rampung pada Selasa (18/2/2025).
Baca Juga:
Sudah Dibersihkan, Lagi-lagi Sampah Penuhi Sungai Citarum
Sebagai bentuk apresiasi, sebuah upacara peresmian digelar di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, dihadiri oleh perwakilan perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.
Manajer Humas PT Wilmar, Bambang Wisnumurthy, menyatakan bahwa normalisasi ini bukan sekadar kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga wujud komitmen perusahaan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pemerintah daerah melalui Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, Aris Habibi, turut mengapresiasi inisiatif SGPJB dan Wilmar
Ia berharap perusahaan dapat terus bersinergi dengan DLH, termasuk dalam membentuk bank sampah di Desa Terate sebagai bagian dari edukasi pengelolaan limbah sekaligus mendorong ekonomi sirkular.
PT SGPJB sendiri merupakan perusahaan patungan antara China Energy Investment Group dan anak usaha PLN, yakni PT PLN Nusantara Renewables (PLN NR).
Selain berkontribusi pada sektor energi, perusahaan ini juga dikenal aktif dalam berbagai program tanggung jawab sosial dan telah menerima sejumlah penghargaan dari pemerintah Indonesia.
Manajer Umum PT SGPJB, Lu Chengjun, menegaskan bahwa sejak pembangunan PLTU Jawa 7, pihaknya selalu berupaya menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan sekitar.
Normalisasi sungai, menurutnya, sangat penting tidak hanya untuk mengurangi risiko banjir, tetapi juga untuk menopang perekonomian nelayan dalam jangka panjang.
"Pekerjaan ini memberikan manfaat besar, baik bagi kelestarian lingkungan maupun keberlangsungan hidup para nelayan," ujarnya.
Dengan selesainya proyek ini, diharapkan Sungai Terate kembali berfungsi optimal dan memberikan dampak positif bagi ekosistem serta kesejahteraan masyarakat sekitar.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]