WahananNews.co, 17 Desember 2023 - PT PLN (Persero) menggelar PLN Sustainability Day 2023 untuk mendorong praktik bisnis berkelanjutan di sektor ketenagalistrikan. Melalui agenda ini, perseroan berkomitmen terus meningkatkan penerapan prinsip Environmental Social and Governance (ESG) dan Pengarusutamaan Gender (PUG) demi kesuksesan transisi energi di tanah air.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyampaikan, kaum perempuan menjadi salah satu penopang perekonomian bangsa. Dalam menghadapi situasi ketidakpastian global khususnya dalam ranah ekonomi, kontribusi perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
”Apresiasi saya sampaikan kepada PLN yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Diharapkan, kegiatan ini dapat semakin menguatkan komitmen PLN untuk bersama-sama mendukung Pengarusutamaan Gender yang berkelajutan untuk perempuan Indonesia,” kata Bintang saat memberi sambutan pada acara "PLN Sustainability Day: Engendering – Empowering" yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (14/12).
Ket foto: Dalam kesempatannya, Staf khusus Bidang Makro Ekonomi Kementerian Keuangan RI Masyita Crystallin, memaparkan, dalam menjalankan misi transisi energi perlu memperhatikan aspek keadilan dan affordability (keterjangkauan) bagi seluruh masyarakat. Termasuk perempuan yang masuk dalam kelompok sosial paling terpengaruh perubahan iklim. [WahanaNews.co/PLN]
Bintang melihat peran perempuan sebagai motor penggerak dalam menjalankan proses bisnis berkelanjutan akan semakin signifikan. Meski, masih ada sebagian perempuan yang menghadapi hambatan pekerjaan sebab stereotip gender di tempat kerja.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Ini adalah langkah progresif PLN dalam menerapkan kebijakan pengarusutamaan gender. Terima kasih atas komitmen yang kuat untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil dan inklusif bagi semua,” ujarnya.
Sementara itu, Staf khusus Bidang Makro Ekonomi Kementerian Keuangan RI Masyita Crystallin memaparkan, dalam menjalankan misi transisi energi perlu memperhatikan aspek keadilan dan affordability (keterjangkauan) bagi seluruh masyarakat. Termasuk perempuan yang masuk dalam kelompok sosial paling terpengaruh perubahan iklim.
Masyita juga melihat listrik adalah penunjang utama dan berpengaruh langsung pada sendi kehidupan masyarakat. Ketersediaan listrik yang mendorong petumbuhan sosial dan ekonomi secara signifikan.