WahanaNews.co | Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing Ekonomi Keuangan Digital (EKD) adalah dengan peningkatan kapasitas talenta digital dan perluasan inklusi keuangan.
Pemerintah bersama swasta telah serius dalam mendorong hal itu melalui sejumlah inisiatif dan strategi.
Baca Juga:
Strategi Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Australia Kembali Diperkuat untuk Lanjutkan Berbagai Komitmen Kerja Sama
Strategi itu berkonsep skilling, reskilling, dan upskilling yang diwujudkan di antaranya melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS), Kartu Prakerja yang berfokus pada peningkatan keahlian, serta program pelatihan dan inisiatif pendampingan oleh swasta.
Demikian mengemuka dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 hari ketiga (10/05) yang menjadi rangkaian penutup acara yang diselenggarakan Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, bertema “Government Initiative and Strategy on Digitalization Through Digital Talent and Financial Inclusion”.
Wakil Presiden RI, Ma’aruf Amin pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa aksesibilitas dan keterjangkauan layanan keuangan digital perlu diperluas hingga menjangkau pelosok tanah air, demi meningkatkan inklusi keuangan yang mendorong pemulihan ekonomi nasional yang kokoh, berkelanjutan dan lebih merata.
Baca Juga:
Dukung World Water Forum 2024, PLN Bakal Siapkan 52 Charging Station
Di dalam negeri upaya pengembangan EKD diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur digital, membentuk peraturan yang menunjang pembangunan digital termasuk Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024, serta menggencarkan edukasi dan literasi digital.
Lebih lanjut, Wapres Ma’aruf Amin berharap kerja sama ASEAN akan memunculkan talenta digital di setiap negara ASEAN. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Jumat (12/5). [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.