WahanaNews.co, Tangerang - Kontrak dagang pada hari ketiga pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38, Jumat (20/10), tercatat sebesar USD 63,3 juta atau sekitar Rp950 miliar.
Nilai kontrak dagang hari ketiga ini dicatat dari penandatanganan 11 nota kesepahaman (MoU) antara eksportir
Indonesia dan pembeli internasional dari tujuh mitra dagang.
Baca Juga:
Tutup TEI 2023 Luring, Mendag: Alhamdulillah, Raup Transaksi Dagang USD 25,3 Miliar
Pameran fisik TEI ke-38 masih akan berlangsung selama dua hari ke depan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.
“Dengan penandatanganan kontrak dagang hari ini, kami terus berharap produk-produk Indonesia bisa semakin gencar dipasarkan di seluruh dunia. Kami optimistis produk-produk Indonesia semakin diterima di pasar global,” ungkap Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian
Perdagangan Didi Sumedi saat menyaksikan penandatanganan kontrak dagang.
Penandatanganan kontrak dagang di hari ketiga melibatkan eksportir Indonesia dengan pembeli internasional dari Belanda, Hongkong, Tiongkok, Chili, Kamboja, Afrika Selatan, dan Serbia.
Baca Juga:
Pemerintah Dorong Pelaku Usaha Optimalkan Implementasi IA-CEPA
Nilai kontrak dagang terbesar pada hari ketiga dihasilkan dari Belanda sebesar USD 53 juta. Nilai kontrak dengan Belanda tersebut didominasi kesepakatan kerja sama pembentukan hub perdagangan di Belanda oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan London dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia di Belanda (Aspina) dengan nilai USD 52,8 juta.
Sementara itu, transaksi terbesar kedua ditempati Hongkong sebesar USD 6 juta dan diikuti Tiongkok USD 2,6 juta.
“Produk-produk yang termasuk dalam kontrak dagang antara lain keong kalengan, rangka bus listrik, sepeda, suku cadang mobil, bulu mata palsu, dan biji kopi,” ungkap Didi.