WahanaNews.co, Tangerang - Produk spa dan jasa terapis Indonesia memiliki potensi yang dapat
dikembangkan di pasar internasional, salah satunya Jepang.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan terus mendorong dan mengajak para pelaku usaha Indonesia di sektor spa dan jasa terapis kecantikan untuk
memanfaatkan peluang pasar di Jepang tersebut.
Baca Juga:
Tutup TEI 2023 Luring, Mendag: Alhamdulillah, Raup Transaksi Dagang USD 25,3 Miliar
Hal ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Ganef Judawati saat
membuka Seminar Internasional “Raih Potensi Ekspor di Tengah Pesatnya Industri Spa dan Wellness di
Jepang”.
Seminar yang berlangsung pada Sabtu, (21/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, ini merupakan rangkaian kegiatan TEI ke-38.
Hadir dalam seminar tersebut perwakilan yaitu Atase Perdagangan (Atdag) Tokyo Merry Astrid Indriasari, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka Dicky Farabi, pemilik perusahaan jasa spa dan aromatrapi Puamana Co., Ltd. Akiko Kakehata, serta para pelaku usaha sektor industri spa.
Baca Juga:
Pemerintah Dorong Pelaku Usaha Optimalkan Implementasi IA-CEPA
“Pasar produk/jasa spa dan aromaterapi Indonesia salah satunya adalah Jepang. Produk/jasa spa dan
aromaterapi yang diminati oleh Jepang diantaranya adalah produk lulur, masker, dan massage oil,” ungkap Ganef.
Ganef mengungkapkan, Kementerian Perdagangan terus mendorong pengembangan ekspor produk
spa melalui berbagai program fasilitas bagi pelaku ekspor.
“Program-program tersebut seperti
pengembangan desain dan penyelenggaraan Good Design Indonesia (GDI) yang terhubung dengan ajang Good Design Award atau G-Mark di Jepang,” jelas Ganef.