WahanaNews.co | Bayam adalah jenis sayuran yang mudah ditemui. Budidaya bayam efektif dilakukan di lahan hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, di Indonesia terdapat dua jenis tanaman bayam (Amaranthus Spp.) yang biasa dibudidayakan para petani.
Baca Juga:
5 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Pertama, jenis tanaman bayam cabut yang terdiri dari bayam hujau dan bayam merah. Cirinya antara lain lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap.
Jenis kedua adalah bayam yang berdaun lebar atau bayam raja. Warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan, tumbuh berdiri tegak, dan cara panennya bisa dicabut atau dipotong.
Secara metode, budidaya bayam organik mempunyai perlakuan sama dengan budidaya non-organik, perbedaannya pada pemberian jenis pupuk.
Baca Juga:
Awas! 5 Jenis Sayuran Ini Terbukti Tinggi Gula
Adapun untuk pengendalian hama, petani biasa menanganinya dengan memperbaiki kesehatan tanaman seperti pemberian pupuk, pengairan dan menjaga kebersihan kebun.
Budidaya bayam lebih efektif dilakukan tanpa tahapan persemaian terlebih dahulu. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh.
Suhu ideal berkisar antara 16 sampai 20 derajat celcius, dengan kelembapan udara antara yang sedang. Namun, bayam bisa beradaptasi pada suhu panas seperti di Jakarta sepanjang kelembapannya tinggi.