Pertama, haluskan tanah dan buat bedengan. Lebar bedangan satu meter dan tinggi 20 sampai 30 cm sedangkan panjangnya mengikuti kondisi lahan.
Jarak antar bedengan 30 cm. Sebaiknya bedengan membujur dari timur-barat untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal.
Baca Juga:
5 Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan Tubuh
Budidaya bayam sensitif dengan keasaman tanah. Apabila derajat keasaman tanah rendah pH kurang dari enam sebaiknya netralkan dengan kapur atau dolomit sebanyak 2 sampai 3 ton per hektar.
Apabila pH lebih dari 7 netralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk kandang, paling baik kotoran ayam, sebanyak 10 ton per hektar lalu diamkan selama dua hingga tiga hari.
Kotoran ayam merupakan pupuk kandang yang sangat kaya dengan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.
Baca Juga:
Awas! 5 Jenis Sayuran Ini Terbukti Tinggi Gula
3. Penebaran benih bayam
Benih bayam sangat kecil, dalam budidaya bayam biasanya benih ditebar dengan tangan atau saringan. Usahakan benih menyebar dengan baik.
Kepadatan tebar benih adalah 0,5 sampai 1 gram per meter persegi. Agar penebaran benih merata, kita juga bisa mencampurkan benih dengan tanah atau kompos lalu ditebar di atas bedengan.