"Lalu lintas data juga tumbuh 19,2 persen dari periode yang sama tahun lalu. Total BTS yang dimiliki Telkomsel hingga akhir triwulan pertama 2022 mencapai 247.930 unit atau tumbuh 5,9 persen YoY di mana 197.721 di antaranya adalah BTS 3G/4G/5G," ungkap Ririek.
Sementara sektor Digital Business juga menjadi mesin pertumbuhan baru bagi Telkomsel yang didorong oleh pertumbuhan yang sehat dari Data & Digital Services yang berpotensi untuk terus tumbuh ke depannya. Di sektor ini, Telkomsel memperkenalkan PT Telkomsel Ekosistem Digital (INDICO).
Baca Juga:
Bisnis Baru Telkom Jadi Primadona, Valuasi Tembus Rp 16 Triliun
"INDICO menjadi digital powerhouse dengan fokus utama meningkatkan inovasi digital yang customer-centric, dengan menawarkan produk dan layanan di sektor bisnis digital, melengkapi kapabilitas Telkomsel di bisnis konektivitas seluler," ujar Ririek.
Menurut Ririek, INDICO merupakan holding company yang berdiri sebagai company's digital initiative enabler & orchestrator yang di tahap awal pengembangan akan mengawal tiga anak perusahaan dari portofolio bisnis vertikal Telkomsel yang sedang berkembang di sektor digital.
Ketiganya, yakni kesehatan (health-tech) melalui layanan aplikasi Fita, pendidikan (edu-tech) melalui layanan aplikasi Kuncie, dan sektor mobile gaming melalui anak usaha Majamojo. Ketiga anak usaha INDICO ini akan memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian digital nasional.
Baca Juga:
TelkomGroup Siagakan 200 Personel untuk Amankan Upacara HUT ke-79 RI di IKN
Kemudian segmen Enterprise hingga Maret 2022 mencatat pendapatan Rp4,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen YoY, di mana layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar. Sejalan dengan strategi utama di tahun 2022, pada April lalu Telkom telah mengambil alih Telkomsigma menjadi anak usaha langsung.
"Langkah ini merupakan bagian dari transformasi TelkomGroup dalam penataan portofolio bisnis yang bertujuan untuk memperkuat sekaligus mengakselerasi Telkomsigma untuk menjadi B2B IT Service Leader Company," ujarnya.
Selanjutnya segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 3,9 triliun atau tumbuh 16,0 persen YoY yang terutama berasal dari pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi dan layanan wholesale voice internasional.