WahanaNews.co | Dibandingkan tahun sebelumnya, PT PLN (Persero) melalui PLN Icon Plus sukses meningkatkan pendapatan hingga 16% pada tahun 2022. Subholding PLN yang aktif membangun lini bisnis baru di luar kelistrikan atau Beyond kWh telah membukukan pendapatan sebesar Rp 4 triliun, atau meningkat dari Rp 3,5 triliun.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan tren positif pengembangan bisnis di luar kelistrikan yang dilakukan PLN Icon Plus perlu terus dijaga. Adapun salah satunya layanan yang perlu dijaga yakni Iconnet.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Layanan internet tersebut mampu tumbuh pesat hingga 294% dari 124 ribu pelanggan di tahun 2021 menjadi 489 ribu di Desember 2022, dengan revenue sebesar Rp 560 miliar.
"Pendapatan dari layanan retail internet PLN Icon Plus tersebut naik cukup tajam. Ini perlu ditingkatkan di tahun ini dan yang akan datang. Mapping kesiapan infrastruktur perlu terus dilakukan agar bisa melayani lebih banyak pelanggan," kata Darmawan melalui keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (17/6/2023).
Menurutnya, PLN Icon Plus juga perlu mendorong perubahan kultur dalam perusahaan untuk lebih mengoptimalisasi aset yang dimiliki perseroan.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Maksimalisasi aset untuk beyond kWh perlu terus dipikirkan. Perubahan kultur ini perlu dan sangat mendasar supaya Icon Plus bisa lebih tune in pada model bisnisnya, karena saat ini Icon Plus dituntut untuk ekspansi ke bisnis retail, EV charging, PV rooftop, dan sebagainya," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly juga menekankan pentingnya PLN Icon Plus memperhatikan quality earning agar kinerja keuangannya tetap terjaga. Terutama untuk beberapa inisiatif pengembangan bisnis yang membutuhkan biaya cukup besar di awal.
"Melihat tren saat ini, perlu segera dipikirkan upaya pengembangan bisnis baru dengan memperhatikan investasi cost. Sehingga distribusi investasinya bisa lebih optimal dan terukur kapan bisa keep up untuk laba bersih tahunannya," kata Sinthya.
Di sisi lain, Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi menjelaskan shifting perusahaan dari sebelumnya B2B (bisnis ke bisnis) dan kini merambah ke retail berjalan lancar.
Transformasi digital yang dilaksanakan oleh PLN menjadi pondasi penting untuk membangun bisnis beyond kWh dan meningkatkan kualitas pelayanannya.
"Dalam proses digitalisasi layanan Iconnet, kami telah membangun virtual command center yang mendorong perubahan kultur dalam perusahaan hingga level petugas lapangan. Penanganan response time, penanganan gangguan pelanggan dan delivery layanan terus meningkat kualitasnya dengan transformasi berbasis digitalisasi," ujar Ari.
Pengembangan bisnis PLN Icon Plus semakin memberikan kontribusi besar kepada PLN grup, seiring dengan dukungan digitalisasi antara lain pelayanan pelanggan, digital procurement, sistem anti black-out, dan optimasi energi primer serta seluruh proses bisnis lainnya yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya PLN.
"Fokus kami ke depan adalah memperluas coverage area internet broadband, karena saat ini kami menjadi provider yang paling pesat pertumbuhan pelanggannya dan berada di posisi ketiga, kami akan terus dorong ini agar bisa menjadi sumbangan profit untuk holding," pungkas Ari. [eta]