WahanaNews.co | PT PLN (Persero) melakukan perubahan proses bisnis seiring perkembangan teknologi melalui PLN Mobile, Yantek Optimization, dan Virtual Command Center (VCC).
Dari perubahan tersebut diklaim mendorong kinerja keuangan perseroan yang terbaik sepanjang sejarah.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Pada Laporan Keuangan Konsolidasi, PLN mencatat penjualan listrik sebesar Rp13,96 triliun menjadi Rp288,86 triliun, atau tumbuh sebesar 5,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan listrik yang dicatatkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Diah Ayu Permatasari, mengatakan terhubungnya aplikasi PLN Mobile, Yantek Mobile, dan VCC dalam sebuah management information system mampu menghadirkan proses pelayanan yang cepat, tepat dan unified bagi pelanggan. Alhasil, seluruh kebutuhan pelanggan saat ini dapat dipenuhi dengan tingkat kepuasan yang optimal.
"Inilah digitalisasi pelayanan pelanggan yang dijalankan oleh PLN. Sehingga, sistem PLN yang sebelumnya manual dengan banyak intervensi manusia digantikan oleh sistem digital otomatis yang terotomatisasi dan cepat," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 30 Mei 2022.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sebelumnya, diakui Diah, proses bisnis PLN kompleks, lambat, terfragmentasi, berbelit-belit, tidak termonitor dan kurang terkontrol, tidak efisien dan lemah, dan manual.
Namun setelah melalui proses transformasi, kini layanan PLN kepada pelanggan menjadi lebih sederhana, cepat, terintegrasi, mudah, dan dapat dimonitor serta dikontrol secara real-time.
Diah pun menambahkan, PLN juga memberikanfitur ruang komunikasi antara unit-unit layanan PLN dengan tim pelayanan teknik di lapangan dan pelanggan.
Alhasil, pelanggan kini bisa secara aktif memberikan penilaian kepada petugas yang berimbas kepada perubahan perilaku petugas ke arah yang semakin baik.
Di sisi lain, PLN menghadirkan dashboard sistem evaluasi kinerja bagi setiap petugas pelayanan teknik yang dapat dimonitor langsung oleh jajaran manajemen mulai dari tingkat Unit Layanan Pelanggan (ULP) hingga langsung oleh Direksi.
Proses tersebut dibarengi dengan peningkatan komitmen dan kapasitas petugas PLN yang secara langsung melayani pelanggan di lapangan.
Upaya-upaya tersebut membuahkan hasil yang positif. Tercatat, rating aplikasi PLN Mobile di Google PlayStore yang saat ini mencapai 4,8 dari skala 5. Penilaian itu didapatkan dari 22 juta pengguna.
Menurutnya, penilaian positif dari pelanggan ini tidak terlepas dari keberadaan fitur-fitur di PLN Mobile yang terbukti mempermudah pelanggan. Saat ini pelanggan yang ingin mendapatkan layanan sambung baru maupun tambah daya dapat dimanjakan dengan fitur yang disematkan dalam aplikasi.
PLN juga mencatatkan penambahan dari 79 juta pelanggan pada 2020 menjadi 82,5 juta pelanggan pada 2021. Penambahan ini tentunya diiringi dengan naiknya daya tersambung pelanggan dari 143.159 Mega Volt Ampere (MVA) pada 2020, menjadi 151.985 MVA pada 2021.
PLN juga berhasil meraup laba bersih Rp13,17 triliun (audited), lebih tinggi dibanding laba bersih tahun 2020 sebesar Rp5,99 triliun.
“Proses ini menjadi tanda bahwa PLN sebagai jantungnya Indonesia semakin sehat. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, listrik mampu tumbuh lebih tinggi,” imbuh Diah. [qnt]