WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pagi hari menyapa pesisir Desa Jungut Batu di Nusa Lembongan, Bali, dengan cahaya keemasan yang menyelinap perlahan dari timur.
Di tengah gemuruh ombak kecil dan semilir angin laut, para petani rumput laut tampak sibuk di perairan dangkal. Suara mereka menyatu membentuk irama alami yang menghidupkan pantai.
Baca Juga:
BI Kepri Sukses Gelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024, Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Menjadi Prioritas
Inilah hari yang mereka nantikan panen pertama dari hasil budidaya yang telah dirawat dengan penuh harapan. Sebuah langkah awal menuju perubahan besar yang selama ini hanya jadi angan-angan.
Desa Jungut Batu dikenal sebagai destinasi wisata tenang nan eksotik. Di balik keindahannya, tersembunyi potensi luar biasa yaitu rumput laut.
Kini, potensi itu semakin berkembang berkat inisiatif Desa Berdaya Rumput Laut yang diresmikan pada Jumat (23/5/2025)., sebuah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) pemberdayaan masyarakat pesisir yang diinisiasi PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Yayasan Jaga Alam Sejahtera dan melibatkan kelompok petani rumput laut lokal.
Baca Juga:
Pemprov Kaltim Siap Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Timur
Ketua Harian Yayasan Jaga Alam Sejahtera, Mayuni, mengungkapkan rasa optimisnya dengan kehadiran program Desa Berdaya PLN.
"Komponen program ini mencakup pelatihan, pendampingan, inovasi budidaya, hingga pemasaran. Dengan dukungan fasilitas seperti bank bibit unggul dan teknologi pengering, kami optimis program ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat," katanya.
Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Tedi Bharata menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan program ini.