WahanaNews.co | Cengkeh merupakan rempah-rempah yang paling dicari sebagai bahan penyedap masakan. Selain itu, minyak cengkeh termasuk hasil produksi olahan yang laris sebagai komiditi ekspor.
Kelemahan tanaman cengkeh adalah waktu panen yang relatif lama, sehingga tidak banyak yang menggeluti bidang ini.
Baca Juga:
Trik Budidaya Kayu Manis agar Hasil Panen Berkualitas
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, berikut cara menanam cengkeh agar cepat panen.
1. Pembibitan
Gunakan bibit yang unggul dan berkualitas sehingga menghasilkan cengkeh yang berkualitas pula. Anda dapat menggunakan buah cengkeh yang sudah tua, dengan warna ungu kehitaman.
Baca Juga:
Gaspol Pertanian Berkelanjutan, Petrokimia Gresik Kerahkan 100 Drone
Setelah itu, kupas buah cengkeh dengan hati-hati dan pastikan biji yang keluar tidak lecet maupun luka.
Lakukan pencucian dan perendaman pada biji cengkeh yang telah dipilih, kemudian biji ditanam pada media tanam yang telah disediakan.
2. Pembuatan media tanam dan penyemaian
Siapkan bahan-bahan seperti tanah gembur, pupuk kandang, pot atau polybag, cetak dan air. Kemudian campurkan tanah dengan pupuk kandang menggunakan perbandingan 2 : 1.
Hasil campuran kemudian dimasukkan ke dalam pot atau polybag dengan membuat lubang di bagian tengahnya untuk meletakkan bibit cengkeh.
Biji diletakkan pada lubang polybag kemudian ditutupi dengan tanah dan dipadatkan lalu siram dengan air secukupnya.
Polybang ditempatkan pada daerah yang sejuk namun cukup mendapatkan sinar matahari sekitar 25 persen. Pantau perkembangan bibit cengkeh secara rutin dan teliti.
3. Penyiapan lahan
Penyiapan lahan pada cengkeh dilakukan dua bulan sebelum menanam cengkeh. Lahan yang baik ialah berada di area terbuka dan memperoleh sinar matahari, bebas gulma, bebatuan dan tanaman pengganggu, serta dilakukan penggemburan denga pupuk kandang.
Setelah tanah digemburkan dengan pupuk kandang kurang lebih satu minggu, tanah dicangkul dengan kedalaman 75 cm dan lebar 50 cm, kemudian dimasukkan lagi pupuk kandang ke dalam lubang.
Lahan kemudian didiamkan sampai bibit siap ditanam.
4. Pemindahan bibit cengkeh
Bibit cengkeh yang telah berusia dua tahun dapat dipindahkan pada lahan, sehingga batang cengkeh menjadi besar dan bisa menghasilkan kuncup bunga yang banyak.
Adapun bibit yang dipindahkan pastikan termasuk bibit dengan batang yang lurus, lalu bersihkan bibit dari polybag dan tanam pada lubang yang tersedia. Bibit cengkeh yang telah ditanam kemudian dipadatkan sambil menyemprotkan air ke dalam tanah.
Bibit cengkeh yang ditanam kemudian diikat dengan kayu untuk mempertahankan posisinya tetap tegak. Terakhir, pupuk kandang ditaburkan pada area sekitar lubang tanaman cengkeh.
5. Perawatan dan panen cengkeh
Proses perawatan tanaman cengkeh terbilang mudah dan tidak terlalu merepotkan. Proses penyiangan dengan membersihkan gulma pada area sekitar batang cengkeh.
Pemupukan dengan pupuk kandang dilakukan satu kali dalam empat bulan.
Penyemprotan insektisida dilakukan untuk menjaga agar tanaman cengkeh terhindar dari hama yang mengganggu, kemudian proses perawatan dilakukan secara rutin dengan penyiraman air.
Proses panen cengkeh dilakukan dengan memetik bagian bunga cengkeh yang masih kuncup. Umumnya usia panen pada tanaman cengkeh dapat dilakukan pada umur 4,5 sampai 8,5 tahun.
Pada tahap pertama 50 sampai 60 persen jumlah bunga yang ada di pohon telah matang dan bisa di petik, pemetikan diulangi setiap 10 sampai 14 hari selama tiga sampai empat bulan.
Di Jawa, panen dapat dimulai pada bulan Mei dan berakhir di bulan Juli hingga Agustus, namun hal ini tergantung daerah masing-masing. [rds]