WahanaNews.co | Emiten BUMN semen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), mengerjakan sejumlah proyek penataan trotoar di DKI Jakarta dengan memanfaatkan semen ramah lingkungan.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Semen Indonesia, Aulia Mulki Oemar, mengatakan, emiten bersandi SMGR ini telah berpartisipasi dalam kegiatan penataan trotoar di Jakarta dari 2016 hingga saat ini.
Baca Juga:
SIG dan PLN Teken MoU Tingkatkan Penggunaan Energi Bersih
Pada seluruh kegiatan revitalisasi tersebut, SMGR mengaplikasikan produk beton yang ramah lingkungan, seperti ThruCrete (beton berpori), LocooCrete (beton rendah emisi karbon), dan DekoCrete (beton dekoratif) dengan menggunakan semen ramah lingkungan pada revitalisasi trotoar dan area perkerasan lainnya.
Beberapa kegiatan revitalisasi trotoar yang dilaksanakan, antara lain, kawasan Gelora Bung Karno Senayan, kawasan Kebayoran Baru (Blok M, Barito, dan Melawai), kawasan Jalur MRT (Bundaran Patung Pemuda sampai Stasiun Fatmawati), kawasan Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, Pasar Baru, Tugu Tani, Wahid Hasyim, Simpang Sarinah sampai Tanah Abang, beberapa lokasi RTH, Tebet Eco Park, Lebak Bulus, Senayan, Panglima Polim, dan Kramat Jati.
“Trotoar yang ramah dan aman bagi lingkungan merupakan sebuah bagian penting dari terwujudnya kota yang berkelanjutan, city for all. Cita-cita itu dapat terwujud dengan kolaborasi dari para pemangku kepentingan untuk berkontribusi memberikan wawasan dan perubahan gaya hidup, penggunaan teknologi untuk menciptakan solusi inovatif,” kata Aulia, dalam keterangan resmi, Rabu (5/10/2022).
Baca Juga:
Kolaborasi BUMN, PLN dan Semen Indonesia Teken MoU untuk Mendorong Penggunaan Energi Bersih
Penciptaan kota yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan merupakan satu dari tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Mempertimbangkan keselarasan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, salah satu cerminan penataan kota berkelanjutan adalah keberadaan fasilitas publik seperti trotoar untuk memberikan kualitas hidup yang baik kepada warganya.
Seperti etalase kehidupan warga kota, trotoar menjadi tolok ukur yang menunjukkan peradaban dan identitas sebuah kota maju.