WahanaNews.co | PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG telah menggunakan biomassa pada pabrik-pabrik milik perseroan sebesar 2,7 juta ton untuk bahan bakar selama 2022, yang berasal antara lain dari sekam padi, bonggol jagung, cangkang mete dan cangkang sawit.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (28/07/23), mengatakan perseroan berkomitmen untuk menjadi motor penggerak transisi ke ekonomi hijau, dengan memprioritaskan pembangunan rendah karbon yang inklusif dan berkeadilan.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
“Penggunaan biomassa merupakan salah satu inisiatif SIG untuk substitusi energi fosil, dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan,” ujar Vita.
Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar alternatif, membuat anak usaha SIG yaitu PT Semen Tonasa memenangkan Award of Excellence in Energy Management pada ajang The 2023 CEM’s Energy Management Leadership Awards.
Selain biomassa, lanjut Vita, perseroan memanfaatkan sampah perkotaan sebagai bahan bakar alternatif melalui teknologi Refuse- Derived Fuel (RDF) di Pabrik SBI Narogong dan Cilacap, yang mana perseroan memelopori terwujudnya fasilitas RDF pertama di Indonesia yang berlokasi di Jeruklegi, Cilacap.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Lebih lanjut, Vita mengatakan fokus perseroan pada perlindungan lingkungan juga terwujud dalam konservasi keanekaragaman hayati dan situs prasejarah di Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong, di area PT Semen Tonasa.
Sejak tahun 2018, PT Semen Tonasa menetapkan kawasan Bulu Sipong seluas 31,64 hektare atau 11,3 persen dari total lahan tambang seluas 280 hektare sebagai kawasan konservasi.
Sejak 2018 hingga Mei 2023, anak usaha SIG tersebut telah menanam 22 jenis tanaman dengan total mencapai 2.719 pohon untuk menambah keanekaragaman flora di Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong.