Jakarta.WAHANANEWS.CO – Lima UMKM binaan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya berhasil membukukan total penjualan sebesar 3.250.000 won dalam ajang Migrant Arirang Multicultural Festival (MAMF) 2025 di Changwon, Korea Selatan, yang berlangsung pada 24–26 Oktober 2025.
Festival multikultural tahunan yang melibatkan partisipasi dari 13 negara ini menjadi momentum penting bagi pelaku usaha kecil Indonesia untuk menampilkan dan memasarkan produk terbaiknya ke panggung internasional. Ribuan pengunjung hadir dan menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap produk-produk lokal Tanah Air.
Baca Juga:
Tampilkan Inovasi Desainer Tanah Air, Kemendag Siap Gelar Jakarta Muslim Fashion Week 2026
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin, mengapresiasi pencapaian para UMKM binaan tersebut.
“Pendapatan ini menegaskan bahwa produk lokal binaan PLN memiliki daya saing tinggi dan diminati pasar global. Kami berkomitmen untuk terus mendorong UMKM agar berkembang melalui pembinaan dan akses ke peluang promosi tingkat internasional,” ungkap Andy Adcha, Jumat (31/10/2025).
Pengunjung asal Korea Selatan tampak antusias melihat dan membeli produk boneka handmade pada booth Hub UMK Jakarta Raya binaan PLN UID Jakarta Raya di ajang Migrant Arirang Multicultural Festival (MAMF) 2025 di Changwon, Korea Selatan. [WAHANANEWS.CO/PLN].
Baca Juga:
Inovatif di PPM Kontributif di PNBP, Tambang Emas Martabe Raih 2 Penghargaan Subroto 2025
UMKM yang ikut serta meliputi Ghawean Dewe (Dewi Astuti), Rumah Batik Palbatu (Budi Dwi Hariyanto), La Suntu Tastio (Indari), Hijasmita (Asmita), dan Ichinogami (Putri Ayu Pratami). Produk seperti boneka, scarf, hingga outer berhasil menarik perhatian masyarakat Korea Selatan berkat desain menarik dan kualitas kerajinan tangan khas Indonesia.
Putri Ayu Pratami, pemilik Ichinogami, mengungkapkan rasa bangganya bisa membawa produk lokal ke panggung internasional.
“Rasanya luar biasa melihat antusiasme masyarakat Korea. Banyak yang memilih boneka sebagai suvenir karena dianggap unik dan penuh karakter budaya Nusantara,” tuturnya.