WahanaNews.co | Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, salah satu kesulitan yang dihadapi UMKM yakni ketidaksanggupan untuk mencicil bunga dan kredit di bank. Kondisi ini disebabkan karena adanya penurunan omzet.
Pemerintah memberikan dukungan dalam pemulihan UMKM akibat pandemi Covid-19. Hal ini dibuktikan dengan digelontorkan sejumlah stimulus kepada sektor UMKM.
Baca Juga:
Jokowi Instruksikan Menteri Budi Arie Tertibkan Medsos yang Jadi E-Commerce
“Yang paling terasa itu kan karena omzet turun, lalu mereka kesulitan, banyak yang tidak sanggup mencicil bunga dan kredit yang di bank,” jelasnya, Senin (21/3/2022).
Oleh sebab itu, pemerintah langsung bertindak cepat dengan dirumuskannya program restrukturisasi pinjaman. Selain itu, juga ada beberapa stimulus lain.
“Jadi, kami punya anggaran yang cukup besar dalam dua tahun antara 2020 dan 2021 kita cukup besar anggaran untuk melakukan restrukturisasi, hampir 116,2 triliun di 2021 atau sekitar 71,51% ya. Nah itu untuk program restrukturisasi,” katanya.
Baca Juga:
Didorong Masuk Ke Ekosistem Digital, UMKM Papua dapat Perluas Pasar Komoditas Unggulan
Kemudian, pemerintah juga menyediakan pinjaman murah dengan bunga 3%.
Bahkan, di tahun 2022 ini masih diberlakukan kurs 3% hingga akhir tahun.
“Lalu juga ada usaha micro yang memang belum mengakses pembiayaan ke perbankan sehingga tidak bisa masuk program restrukturisasi kami berikan hibah. Jadi ada di 2020 2,4 juta untuk 12 juta pelaku usaha, nah tahun lalu kita dengan 1,2 juta ada 12,8 juta,” paparnya.