WahanaNews.co | Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali telah tuntas dilaksanakan. Setelah berakhir, event internasional ini menyisakan ratusan unit kendaraan listrik yang digunakan sebagai pengangkut delegasi dan petinggi negara.
KTT G20 Bali sendiri menggunakan sejumlah model mobil listrik seperti Wuling Air ev, Genesis G80, Hyundai Ioniq 5, dan Toyota bZ4X. Selain itu ada juga motor listrik yang digunakan anggota kepolisian sebagai kendaraan pengamanan dan patroli, seperti Zero DSR, Energica EsseEsse9+, hingga Gesits G1.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap Dampak Iklim di KTT G20, Pindah Ibu Kota RI Hingga Energi Terbarukan
Menurut Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setia Utama, kendaraan listrik bekas KTT G20 Bali akan dikembalikan ke masing-masing pabrikan. Pasalnya, seluruh kendaraan listrik yang digunakan berstatus dipinjamkan oleh masing-masing pabrikan.
"Karena kita pinjam pakai, jadi kita akan kembalikan kepada mereka. Mungkin akan dijual atau dilelang, ya terserah mereka, tapi yang jelas, mereka sudah meminjamkannya ke kita," kata Setia, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 17 November 2022.
Lebih lanjut Setia mengungkapkan ada sekitar 844 unit mobil listrik yang digunakan untuk mengangkut tamu VVIP, delegasi, dan juga untuk panitia. Sementara untuk kendaraan polisi pengawalan dan pengamanan, ada sekitar 1.500 unit.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
"Selebihnya masih mobil-mobil fosil, mobil combustion engine. Pemilihan mobil listrik ini diutamakan bagi merek yang sudah memiliki pabrik di Indonesia," ujar dia menambahkan.
Dirinya mengatakan penggunaan kendaraan listrik ini sejalan dengan salah satu tema dalam KTT G20. Selain itu, wara-wirinya kendaraan listrik selama perhelatan KTT G20 juga dinilai menjadi komitmen Indonesia untuk transisi dari energi fosil ke energi terbarukan. [rds]