WahanaNews.co, Osaka - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri mengapresiasi peran aktif importir Jepang, Niitaka, sebagai mitra strategis Indonesia dalam memasarkan produk unggulan makanan ringan ke pasar Jepang dan investasi di Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan tingginya penerimaan konsumen Jepang terhadap produk Indonesia yang berkualitas.
Hal ini disampaikan Wamendag dalam pertemuan dengan Presiden Niitaka Daisuke Nojiri di Osaka, Jepang, Rabu (11/6). Pertemuan ini dilaksanakan di sela-sela misi dagang Indonesia ke Jepang pada 9-13 Juni 2025.
Baca Juga:
Bertemu Produsen AC Jepang, Wamendag Roro Dukung Indonesia Jadi Basis Produksi di Asia Tenggara
Turut mendampingi Wamendag yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi dan Konsul Jenderal RI Osaka John Tjahjanto Bustami.
“Kami mencatat distribusi Fitbar telah menjangkau berbagai kanal, baik daring maupun luring, termasuk Amazon, Rakuten, toko grosir, supermarket, dan jaringan hotel. Karena itu, kami mengapresiasi peran aktif Niitaka sebagai importir dan mitra strategis Indonesia sejak Agustus 2023,” jelas Wamendag Roro.
Kementerian Perdagangan mencatat, Niitaka juga telah menunjukkan komitmen yang lebih jauh melalui investasi dan pendirian kantor cabang di Indonesia. Rencana Niitaka mengembangkan investasi dengan mendirikan pabrik baru di Indonesia diharapkan makin mempererat hubungan ekonomi antara kedua negara.
Baca Juga:
Indonesia dan Jepang Teken MoU Senilai 200,8 Juta US Dollar
Pemerintah Indonesia, termasuk perwakilan perdagangan di Jepang (Atase Perdagangan Tokyo dan Indonesian Trade Promotion Center Osaka) siap mendukung penuh upaya Niitaka dalam menjalin kemitraan yang berkelanjutan dengan pelaku usaha Indonesia.
Wamendag Roro meyakini, kerja sama ini tidak hanya memberikan manfaat komersial bagi kedua belah pihak,
tetapi juga turut memperkuat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Jepang secara
keseluruhan.
"Indonesia memiliki banyak produk makanan ringan berkualitas tinggi dan bersertifikat, termasuk yang sesuai dengan kebutuhan hotel dan restoran di Jepang, baik dari segi rasa, kemasan, maupun kepatuhan terhadap standar mutu dan keamanan pangan.