WahanaNews.co, Jakarta - Indonesia dan Belanda membahas potensi kerja sama bilateral secara mendalam di Jakarta, Senin (16/6). Potensi kerjasama tersebut mencakup sektor energi terbarukan (renewable energy), maritim, dan pertanian. Selain itu, juga dibahas perkembangan penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA.
Pada kesempatan ini, Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri menyampaikan pentingnya penyelesaian CEPA dan kerjasama dalam pemenuhan kebijakan lingkungan Uni Eropa (UE) yang berpotensi menghambat perdagangan.
Baca Juga:
Paruh Kedua Juni 2025, HPE Konsentrat Tembaga Kembali Naik
"Kami mengapresiasi kemajuan signifikan dalam perundingan serta mendorong Indonesia dan UE untuk mencapai kesepakatan substansial pada tahun ini. Sejumlah isu terkait ketentuan non tarif pada prinsipnya telah diselesaikan. Tim perunding berfokus untuk mencapai titik temu melalui penyusunan rancangan hukum," jelas Wamendag Roro.
Wamendag Roro memandang, penyelesaian Indonesia-EU CEPA merupakan jalan terbaik kedua belah pihak untuk segera menciptakan lingkungan yang lebih ramah bisnis guna mempertahankan kesejahteraan ekonomi.
IEU-CEPA juga dipandang sebagai sarana terbaik untuk menemukan jalan tengah terkait peraturan yang berpotensi memberikan beban yang tidak perlu pada perdagangan, bersifat diskriminatif, dan tidak sejalan dengan aturan dan prinsip World Trade Organization(WTO). Wamendag Roro juga menyoroti penundaan European Union Deforestation-free Regulation Indonesia (EUDR).
Baca Juga:
Wamendag Roro Dorong Pemanfaatan Peluang Produk Sarang Burung Walet Indonesia di Pasar Jepang
"Penundaan EUDR sangat kami hargai. Namun, hal itu tidak menjawab kekhawatiran utama kami, yaitu potensi dampak buruk, khususnya bagi petani kecil kami. Indonesia memandang kebijakan ini sebagai diskriminatif dan kontraproduktif terhadap upaya global bersama dalam mengatasi masalah iklim," jelas Wamendag Roro.
Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Belanda Michiel Sweers menyampaikan potensi kerjasama disektor energi terbarukan, maritim, dan pertanian, khususnya pada peningkatan infrastruktur dan digitalisasi.
Dalam hal penyelesaian Indonesia-EU CEPA, Michiel mendukung penyelesaian CEPA tersebut. Michiel juga menyampaikan, kebijakan UE terkait lingkungan adalah untuk menciptakan keberlanjutan sehingga perlu dipikirkan cara terbaik yang saling menguntungkan.