WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri berharap
Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam perdagangan dan investasi.
Dengan memperkuat kebijakan
perdagangan yang inklusif gender dalam kerangka kerja Indonesia-Chile CEPA, dapat dipastikan perempuan memiliki andil yang lebih besar dalam membentuk masa depan ekonomi kedua negara.
Baca Juga:
Promosikan Produk Fesyen Lokal di Bulan Puasa, Mendag Busan Kunjungi Pameran Ramadan Nostalgic
Hal ini disampaikan Wamendag Roro dalam Networking Afternoon to Commemorate 2025's International Women's Day di Jakarta pada Kamis (13/3). Acara yang bertema "For all women and girls: Rights. Equality. Empowerment." tersebut digelar Kedutaan Besar Chili untuk Indonesia dan ASEAN serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
"Indonesia dan Chili perlu meningkatkan program peningkatan kapasitas, memfasilitasi akses
ke pembiayaan perdagangan, dan menciptakan peluang bimbingan bagi para pengusaha perempuan. Dengan kata lain, memperkuat kebijakan perdagangan yang inklusif gender dalam kerangka kerja Indonesia-Chile CEPA. Pelaku usaha perempuan, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), harus memanfaatkan perjanjian ini untuk mengakses pasar baru dan mengembangkan bisnis mereka," terang Wamendag Roro.
Melalui Indonesia-Chile CEPA, kedua negara bertujuan untuk mendorong tren lebih banyak perusahaan yang dipimpin perempuan terlibat dalam kegiatan ekspor serta memperoleh manfaat dari tarif preferensial dan akses pasar yang lebih baik.
Baca Juga:
Mendag Busan dan Menteri Hanif Gaungkan Gernas Mapan kepada Pembeli dan Pedagang
Selain itu, investor perempuan memiliki peran penting dalam sektor-sektor utama seperti perhotelan, industri kreatif, dan inisiatif perdagangan berkelanjutan antara Indonesia dan Chili.
"Kami berharap bahwa kelompok kerja (working group) investasi akan segera dimulai dan peninjauan Indonesia-Chile CEPA akan mengikuti implementasi Trade in Services pada 2025 sehingga kerja sama Indonesia-Chile CEPA akan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Kami sangat mendukung inisiasi negosiasi ini dan akan melakukan tinjauan umum terhadap Indonesia-Chile CEPA setelah implementasi Indonesia-Chile CEPA Trade in Services pada 2025," urai Wamendag Roro.
Bagi Wamendag Roro, tema acara yang diusung bukan sekedar slogan. Ini adalah ajakan untuk bertindak, sebuah pengingat akan pekerjaan yang harus terus dilakukan, untuk memastikan bahwa perempuan dan anak perempuan memiliki kesempatan yang sama di setiap sektor, terutama dalam perdagangan, bisnis, dan kepemimpinan global.
Perdagangan adalah mesin yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi. Sudah terlalu lama, perempuan kurang terwakili dalam bidang ini. Di Indonesia, bisnis yang dimiliki perempuan memainkan peran
penting dalam perekonomian, terutama dalam UMKM.
Dapat dilihat transformasi digital dan niaga-el telah membuka pintu bagi para pengusaha perempuan, memungkinkan mereka untuk terhubung dengan pasar internasional dan mengembangkan bisnis mereka hingga ke luar negeri.
Tetapi, imbuh Wamendag Roro, hambatan masih tetap ada. Akses terhadap keuangan, jaringan, dan
rantai pasokan global masih menjadi tantangan bagi banyak pengusaha perempuan.
"Inisiatif seperti acara jejaring hari ini sangat penting. Dengan berjejaring dan berkumpul, kita dapat berbagi
pengetahuan, membangun koneksi, dan mendukung satu sama lain dalam menciptakan lingkungan perdagangan dan bisnis yang lebih inklusif," tutur Wamendag Roro.
[Redaktur: Alpredo]