WahanaNews.co, Pekanbaru - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya peran Riau dalam memperkuat posisi Indonesia di pasar ASEAN.
Menurut Wamendag Roro, Riau merupakan salah satu provinsi strategis yang memberikan kontribusi besar terhadap ekspor nasional, khususnya ke negara-negara Asia Tenggara.
Baca Juga:
Wamendag Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Cik Puan Pekanbaru
Hal tersebut disampaikan Wamendag Roro dalam kuliah umum yang mengusung tema "Perdagangan Luar Negeri Provinsi Riau dengan Negara-negara ASEAN" di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Riau (UNRI), Pekanbaru, Senin, (28/4).
Turut mendampingi Wamendag
Roro, yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN) Bambang Wisnubroto. Turut memberikan sambutan, yaitu Dekan FEB UNRI Alvi Furwanti Alwie dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNRI Hermandra.
"Riau memiliki potensi yang luar biasa. Dengan posisi geografis yang strategis dan nilai ekspor yang terus meningkat, Riau berpeluang menjadi motor penggerak perdagangan Indonesia di
kawasan ASEAN," ujar Wamendag.
Baca Juga:
Dorong Optimalisasi Ekspor Produk UMKM ke India, Mendag Resmikan Kantor Baru ITPC Chennai
Wamendag Roro menjelaskan, Riau berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 3,07
miliar pada Januari–Februari 2025. Angka ini meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar USD 2,40 miliar.
Selain itu, ekspor Riau tumbuh sebesar 21,23 persen (cumulative-to-cumulative/C-to-C) dengan kontribusi terhadap ekspor nasional mencapai 7,66 persen pada Januari–Februari 2025. Dengan capaian tersebut, Riau menjadi provinsi penyumbang ekspor terbesar kelima di Indonesia, setelah
Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Timur.
Di sisi lain, impor Riau mengalami
penurunan sebesar 25,86 persen pada Januari–Februari 2025 (C-to-C). Lebih lanjut, Wamendag mengungkapkan, Riau menjalin perdagangan luar negeri dengan sejumlah negara ASEAN.
Pada Januari--Februari 2025, Malaysia menjadi negara tujuan ekspor terbesar bagi Riau dengan nilai ekspor mencapai USD 315,02 juta, diikuti Singapura dengan nilai ekspor sebesar USD 107,18 juta, dan Thailand sejumlah USD 96,07 juta. Di sisi lain, Vietnam menjadi sumber pasokan impor bagi Riau sebesar USD 34,19 juta, diikuti Malaysia senilai USD
34,19 juta, dan Thailand mencapai USD 13,44 juta.
“Adapun lima komoditas utama ekspor Riau ke negara-negara ASEAN pada Januari–Februari 2025 meliputi bahan bakar mineral (kode HS 27) dengan nilai USD 204,82 juta, lemak dan minyak hewan/nabati (kode HS 15) dengan nilai USD 185,15 juta, serta produk kimia (Kode HS 38) dengan
nilai USD 142,82 juta. Berikutnya, kertas dan kertas karton (kode HS 48) sebesar USD 104,3 juta dan makanan olahan senilai USD 33,5 juta. Capaian ini menunjukkan betapa pentingnya peran Riau dalam menopang ekspor Indonesia di kawasan ASEAN," terang Wamendag Roro.
[Redaktur: Alpredo]