WahanaNews.co, Maluku - Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Provinsi Maluku, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) sempat berkunjung ke pembangunan Pasar Mardika yang terletak di Kota Ambon.
Dalam kunjungannya, Wamenkeu didampingi oleh Sadali selaku Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, jajaran Kementerian PUPR, dan jajaran Kementerian Keuangan.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil Ajak Generasi Muda Belajar Investasi Sejak Dini
“Kami dari Kementerian Keuangan datang ke kota Ambon salah satunya adalah untuk melihat pembangunan dari Pasar Mardika yang saat ini dikerjakan oleh teman-teman dari Kementerian PUPR. Pasar ini dikerjakan selama 3 tahun, menggunakan 3 tahun anggaran yaitu anggaran tahun 2021, 2022 dan 2023 senilai total Rp134 miliar lebih,” terang Wamenkeu pada Kamis (17/8).
Setelah revitalisasi, Pasar Mardika kini dilengkapi sejumlah fasilitas seperti lift, eskalator, mushola, toilet, ruang menyusui, dan fasilitas tambahan lainnya.
Saat ini, pasar berlantai 4 ini sudah selesai dikerjakan oleh Kementerian PUPR pada Juni 2023 lalu. Selanjutnya, Kementerian Keuangan akan menyiapkan peraturan mengenai penyerahan hibah aset negara tersebut kepada Provinsi Maluku.
Baca Juga:
Wamenkeu Anggito Abimanyu Bagikan Oleh-Oleh dari Retreat Kabinet di Magelang
“Harapannya, aset yang dibangun dengan APBN dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pedagang dapat maksimal mempergunakan fasilitas di pasar untuk berjualan dan mendapatkan penghasilan, masyarakat pembeli bisa membeli dengan nyaman masuk ke dalam pasar, sehingga pada saat yang bersamaan ekonomi masyarakat di daerah Ambon dan sekitarnya bisa berjalan dengan baik dan cepat,” jelas Wamenkeu.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Provinsi Maluku, Sadali, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah pusat terhadap pembangunan pasar modern di kota Ambon ini yang sudah rampung secara fisik. Saat ini, Pemprov Maluku sedang menunggu terbitnya aturan penyerahan hibah pasar Mardika sebagai BMN dari Pemerintah Pusat kepada Pemprov Maluku.
“Dalam kesiapan mengisi (pasar) ini, pemerintah (daerah) telah melakukan langkah-langkah pendataan terhadap pedagang, kita akomodir ternyata ada kurang lebih 1.352 pedagang untuk mengisi lantai 1 dan 2,” kata Sadali.