Selain itu, juga telah mendapat rekomendasi laik sinkron (RLS) di mana listrik yang dihasilkan dapat diterima oleh jaringan yang ada di Ambon.
"Ke depan, seluruh engine yang ada di dalam pembangkit segera mendapat rekomendasi laik operasi secara menyeluruh, sehingga, secara keseluruhan dapat mengakomodir kebutuhan pasokan listrik yang ada di Ambon," katanya.
Baca Juga:
Resmi! Bernama BMPP Nusantara 1, PLN Mulai Operasikan Pembangkit Terapung Pertama Buatan Indonesia
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Adi Priyanto mengatakan, kapasitas 60 MW akan mencukupi kebutuhan tambahan untuk Ambon dan sekitarnya.
"Nanti akan ada cadangan 40 MW yang bisa dikembangkan untuk pertumbuhan perekonomian di Ambon dan Maluku sekitarnya. Kami akan mencukupi kebutuhan listrik dan menjaga kehandalannya," katanya.
Selama proses pengujian, kata Adi, akan tetap dikawal oleh Tim PT PAL Indonesia, sehingga melalui sinergi BUMN akan mengakomodir kendala yang ada dan dapat terselesaikan.
Baca Juga:
PLN dan PAL Kucurkan Dana Rp 1,6 Triliun untuk Rancangan Pembangkit Listrik Terapung
"BMPP Nusantara-1 merupakan manifestasi sinergi BUMN dengan mengedepankan penguasaan teknologi. Keberhasilan BMPP Nusantara-1 ini merupakan awal dari kerja sama berkelanjutan antara PT PAL Indonesia dengan PT PLN & PT Indonesia Power," katanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.