WahanaNews.co | Proses mining alias penambangan mata uang kripto dan bitcoin kerap disebut tidak ramah lingkungan lantaran membutuhkan pasokan listrik yang sangat besar. Menyikapi hal ini, Stronghold Digital Mining langsung membeli pembangkit listrik sendiri.
Stronghold beberapa waktu lalu membeli pembangkit listrik Scrubgrass di Venango County, Pennsylvania, AS. Mereka menghabiskan USD 105 juta untuk membuka pembangkit listrik tersebut, yang menggunakan limbah batubara sebagai sumber tenaganya.
Baca Juga:
Tips Cara Trading Bitcoin untuk Pemula, Dijamin Untung!
Pembangkit listrik tersebut saat ini membakar 600 ton limbah batubara setiap tahunnya, yang cukup untuk memberi tenaga ke 1.800 komputer penambang bitcoin, demikian dikutip dari Mashable, Senin (27/9/2021).
Tak cuma itu, Agustus lalu Stronghold pun membeli pembangkit listrik keduanya di Penssylvania, yaitu pembangkit listrik Panther Creek, dan berencana membeli pembangkit listrik ketiga dalam waktu dekat.
Meski tak menggunakan sumber yang ramah lingkungan di pembangkit listriknya, Stronghold mengklaim diri sebagai perusahaan yang menguntungkan untuk lingkungan. Pasalnya mereka menggunakan bahan tak terpakai yang dihasilkan saat menambang batubara, yang bisa merusak lingkungan.
Baca Juga:
Peretas Klaim Bobol Komputer Kementerian Pertahanan Israel, Ambil Informasi Sensitif
Lalu mereka akan memberikan tanah reklamasi yang sebelumnya sudah terkontaminasi limbah batubara itu ke pemerintah setempat, dalam hal ini Pennsylvania Department of Environmental Protection (DEP).
Nah, menurut DEP, Stronghold sejauh ini sudah membantu mengembalikan lebih dari 1000 acre tanah di Pennsylvania. Namun perlu dicatat, meski menggunakan bahan yang tak terpakai, pembakaran limbah batubara ini tetap menghasilkan karbondioksida dalam jumlah yang banyak.
Bitcoin dan berbagai mata uang kripto lain sering dikritisi karena tak ramah lingkungan. Pasalnya berbagai aktivitas yang berkaitan dengan mata uang kripto ini membutuhkan listrik dengan jumlah sangat besar.