WahanaNews.co, Jakarta - Sekelompok peretas mengklaim berhasil meretas komputer Kementerian Pertahanan Israel dan mengakses informasi sensitif.
Sumber keamanan mengonfirmasi kepada harian Israel Hayom bahwa sistem kementerian telah dibobol, namun mereka tidak menyebutkan apakah data yang dicuri itu sensitif.
Baca Juga:
Kepala BSSN Ungkap Sepanjang 2022 Ransomware Dominasi Serangan Siber di RI
Kelompok peretas itu, yang membuat klaim di Telegram, menegaskan bahwa mereka telah berhasil mengakses data dari sistem komputer Kementerian Pertahanan, kata harian itu.
Di antara dokumen yang diduga milik Kementerian Pertahanan itu berisi informasi soal "komunikasi dan perintah," yang para peretas tawarkan dengan harga 50 bitcoin (sekitar Rp 54,6 miliar).
Hayom juga melaporkan bahwa peretas juga memperoleh data ekstensif namun hanya akan mempertimbangkan untuk menjualnya jika Israel setuju membebaskan 500 tahanan Palestina.
Baca Juga:
Data 200 Juta Pengguna Bocor, Begini Kata Twitter
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.