WahanaNews.co, Jakarta - Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Yorrys Raweyai, mendukung penuh langkah pemerintah dalam menyelamatkan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang.
Sebagai Wakil Ketua DPD RI, Yorrys menilai upaya penyelamatan Sritex sangat penting untuk mencegah dampak sistemik terhadap ekosistem industri dan para pemangku kepentingan.
Baca Juga:
Soal Kisruh Kadin, Andi Gani Yakin Jokowi Tak Cawe-cawe
“Intinya kami mendukung penuh upaya pemerintah dengan memberi tugas kepada 4 Kementerian teknis dalam rangka menyelamatkan SRITEX dari kebangkrutan yang tentunya berdampak sistemik pada ekosistem maupun para pemangku kepentingan,” ungkap Yorrys melalui keterangannya kepada wartawan, Minggu (27/10/2024).
Menurut dia upaya terbaik yang perlu dilakukan saat ini adalah memberikan ruang yang lebih fleksible agar SRITEX tetap dapat melanjutkan usahanya sehingga seluruh karyawan terhindar dari PHK.
“Tentunya ini sangat tergantung pada semua kreditor yang masing-masing memiliki kepentingan. Namun kepentingan keberlangsungan uşaha akan menyelamatkan banyak pihak dan tentunya karyawan juga terlindungi,” katanya.
Baca Juga:
Aktivis Buruh Dorong Persatuan Elit untuk Stabilitas Politik Pemerintahan Baru
Oleh karena itu menurut Yorrys semua pihak yang berkepentingan harus duduk bersama dalam rangka mencari solusi terbaik.
“Bahwa ada upaya penyelamatan itu sudah sangat tepat” cetusnya.
Sementara itu pada kesempatan terpisah, Bibit Gunawan dari kalangan perbankan menyoroti perlunya melakukan revisi pada UU PKPU dan Kepailitan.
Kata dia UU aquo sering dijadikan alat bagi pihak-pihak tertentu untuk mempailitkan entitas dengan tujuan yang tidak baik.
Katanya ada begitu banyak celah hukum dalam beleid tersebut sehingga perlu disesuaikan, agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Dari kasus seperti ini kami mendorong agar perlu dilakukan revisi atas UU PKPU dan Kepalilitan khususnya untuk menutup celah hukum yang ada,” urainya.
Ditambahkan oleh Wakil Ketua Umum Bidang kelembagaan dan hubungan dengan pemerintah Arnod Sihite, bahwa persaingan sektor garmen dengan adanya produk import yang begitu masif menyebabkan industri dalam negeri sangat terpukul sehingga tidak dapat bersaing apalagi dengan adanya masalah global.
“Maka itu tentu saja pemerintah sudah tepat turun tangan menyelamatkan PT SRITEX demi menjaga stabilitas ekonomi nasional dan gejolak sosial yang timbul. Kita hindari dampak besarnya karena tidak punya penghasilan lagi apalgi sebagian besar pekerja perempuan yang harus dilindungi dan itu jumlahnya ribuan. Kita dukung penyelamatan ini,” pungkasnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]