WahanaNews.co | Operasi militer Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-17 per Sabtu (12/3).
Meski salah satu pimpinan militer Rusia, Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky tewas saat agresi, Rusia masih masih terus menggempur fasilitas publik di sejumlah kota strategis.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Berikut rangkuman situasi terkini terkait invasi Rusia ke Ukraina.
1. Biden: AS Tidak Akan Bertempur Perang Dunia III di Ukraina
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali menegaskan Gedung Putih tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina pada Jumat (11/3).
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Biden juga berjanji AS akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO.
Meski tidak mengirim pasukan darat, AS akan memastikan Ukraina memiliki senjata untuk mempertahankan diri dari serangan pasukan Rusia. Ia mengaku berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "hampir setiap hari".
2. Ukraina Klaim Jenderal Ketiga Rusia Tewas
Seorang jenderal Rusia dikabarkan tewas di tangan pasukan Ukraina. Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov menjadi jenderal Rusia ketiga yang meninggal dalam pertempuran.
Informasi tewasnya Kolesnikov diunggah oleh akun Twitter militer Ukraina @ArmedForcesUkr.
"Penjajah Rusia terus kehilangan perwira mereka dalam perang melawan Ukraina. Tentara berhasil melenyapkan Mayor Jenderal Andrei Kolesnikov, Komandan Distrik Militer Timur," tulis akun tersebut.
3. Juru Bicara Militer Prancis Sebut Tentara Rusia Kesulitan
Juru bicara angkatan bersenjata Prancis Pascal Ianni menilai pasukan Rusia kurang siap untuk melakukan invasi ke Ukraina. Tak ayal, mereka menghadapi banyak kesulitan di lapangan.
"Terutama di bidang logistik dan di bidang intelijen," kata Ianni pada stasiun TV Prancis France2, Jumat (11/3).
Serupa dengan pendapat Ianni, Kementerian Pertahanan Inggris juga mengatakan masih adanya masalah logistik yang menghambat kemajuan Rusia.
"Pasukan Rusia terus membuat 'kemajuan terbatas'. Masalah logistik yang menghambat kemajuan Rusia tetap ada, seperti halnya perlawanan kuat Ukraina," jelas Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijen yang diunggah pada akun Twitter resmi @DefenceHQ.
4. WHO Desak Ukraina Hancurkan Patogen Berbahaya di Laboratorium
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Ukraina untuk menghancurkan semua patogen yang sangat berbahaya di laboratorium.
Hal ini untuk mencegah wabah ketika serangan Rusia di negara itu berlanjut.
Patogen merupakan parasit maupun bahan yang dapat menimbulkan penyakit pada inangnya.
"Sebagai bagian dari pekerjaan ini, WHO sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi kebocoran," terang WHO seperti dilansir AFP, Jumat (11/3).
5. Pasukan Rusia Makin Dekat ke Kyiv, Bakal Serang dalam Hitungan Hari
Pasukan Rusia dilaporkan tengah berkumpul di barat laut ibu kota Ukraina, Kyiv untuk melakukan serangan kembali dalam waktu dekat.
Hal itu diketahui dari gambar perusahaan satelit swasta milik Amerika Serikat. Sebelumnya pihak Inggris mengatakan Rusia bisa jadi tengah mempersiapkan serangan di kota tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Dari gambar satelit yang dirilis perusahaan AS, Maxar, tampak kendaraan lapis baja bermanuver melalui kawasan dekat bandara di pinggiran barat laut Kyiv.
Elemen-elemen lain juga telah diposisikan ulang di dekat pemukiman yang berada di Lubyanka. Howitzer pun disiagakan dalam posisi menembak.
"Rusia kemungkinan berusaha untuk mengatur ulang dan memposisikan kembali kembali pasukannya untuk aktivitas serangan dalam beberapa hari mendatang," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris.
"Ini mungkin akan mencakup operasi [militer] di ibu kota [Ukraina] Kyiv."
6. Rusia Luaskan Serangan ke 3 Kota Baru Ukraina
Rusia memperluas agresi mereka dengan melakukan serangan ke tiga kota baru Ukraina pada Jumat (11/3) pagi waktu setempat.
Serangan yang diluncurkan itu mengarah ke tiga baru di Ukraina yakni Dnipro yang berada di wilayah, Lutsk, dan Ivano-Frankivsk yang terletak di barat Ukraina.
Serangan yang dilakukan oleh Rusia itu turut pula dikonfirmasi oleh Penasihat Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak.
Tak hanya Dnipro, Wali Kota Lutsk, Lhor Polishchuk, melaporkan ledakan juga terjadi di lapangan udara kota itu, dikutip dari media lokal Ukraina, UNIAN.
Dua tentara Ukraina dilaporkan tewas akibat gempuran Rusia ke pangkalan militer di barat laut Lutsk.
7. Putin Buka Pintu bagi Relawan Asing Gabung Tentara Rusia di Ukraina
Presiden Vladimir Putin menyambut baik setiap sukarelawan warga Rusia atau warga asing yang ingin bergabung dengan tentaranya berperang melawan pasukan Ukraina.
Dalam rapat dengan Dewan Keamanan Rusia pada Jumat (11/3), Putin menegaskan bagi mereka yang ingin menjadi sukarelawan untuk berperang dengan pasukan Rusia harus diizinkan. Hal ini sama seperti yang dilakukan Ukraina.
Hingga kini, Ukraina mengaku telah menerima 16 ribu relawan asing yang ingin bergabung pasukannya melawan invasi Rusia.
Dilansir Reuters, dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan sudah ada 16.000 ribu relawan di Timur Tengah yang siap berperang bersama Rusia melawan Ukraina.
Meski begitu, hingga kini tidak jelas apakah belasan ribu relawan itu benar-benar diterima dan dikirimkan Rusia ke medan perang di Ukraina. [bay]