Dilansir kantor berita AFP, Komisaris Polisi David Manning mengatakan para korban gempa telah ditemukan di seluruh bagian utara negara itu di mana terjadi kerusakan yang meluas pada rumah dan infrastruktur.
Gempa tersebut telah memicu serangkaian tanah longsor yang mematikan.
Baca Juga:
Longsor Terjadi di Papua Nugini, Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
Manning mengatakan tiga penambang aluvial terkubur hidup-hidup di dekat pemukiman Wau dan empat lainnya meninggal di beberapa lokasi di provinsi Morobe dan Madang.
Kelompok misionaris dan perusahaan penerbangan swasta telah berusaha menjangkau komunitas yang terisolasi dan mengangkut yang terluka ke tempat yang aman.
Pengintaian udara oleh Mission Aviation Fellowship menunjukkan "pergeseran yang terlihat di daerah Nankina dan beberapa masih aktif tergelincir", demikian menurut Tim Penanggulangan Bencana Papua Nugini PBB.
Baca Juga:
Dirjen Adwil Kemendagri Bahas Kerja Sama Indonesia-Papua Nugini di Perbatasan
Banyak orang dikhawatirkan telah mengungsi tetapi penilaian awal di lapangan masih samar.
Sekretaris Jenderal Palang Merah Papua Nugini, Valachie Quagliata, mengatakan kondisi daerah pegunungan yang berat telah membuat akses sulit.
Daerah yang terkena dampak terburuk tidak dapat diakses dengan mobil.