Terpisah, Ayi Rodiah istri dari Iskandar salah satu warga Binjai yang masih terjebak di Kota Chernihiv mengaku selalu berkomunikasi dengan suami dan putranya saat invasi Rusia ke Ukraina pecah.
"Saya setiap video call, saya lihat lokasi tidak aman sekali. Saya berharap sekali mereka untuk dievakuasi. Saya berharap sama Allah selalu berdoa sama Allah semoga mereka dilindungi," urainya menangis.
Baca Juga:
Kemenlu: Kabar Penyanderaan WNI di Ukraina Tidak Benar!
Bahkan, menurut Ayi saat ia video call dengan suaminya, terdengar suara ledakan. Kondisi itu membuatnya khawatir dengan keselamatan suaminya.
"Tadi malam saya video call masih terdengar suara bom, bahkan saat ini keadaan di sana dingin karena musim salju, saya suruh pakai selimut. Suami saya bilang minta tolong segera dievakuasi," ungkap Ayi.
Menurut Ayi, suaminya sudah empat tahun bekerja di Chernihiv, Ukraina bersama anak laki-lakinya dan tujuh temannya yang bertetangga di Kota Binjai.
Baca Juga:
Cerita WNI di Ukraina: Suasana Mencekam saat Mendengar Suara Ledakan
"Suami sama anak saya dan tujuh orang mereka bekerja di pabrik plastik sudah empat tahun dari 2018 lalu. Pastinya sangat cemas dengan kondisi mereka di sana. Kami harapkan pemerintah bisa mengevakuasi mereka," harapnya.
Diketahui, serangan Rusia ke Ukraina tak menunjukkan tanda-tanda mereda hingga Senin (7/3).
Meski sudah ada kesepakatan gencatan senjata di Mariupol, Ukraina, namun gempuran Rusia di Ukraina malah makin menggebu.