Kuala Lumpur Wahana News, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berharap, pertemuan
tahunan Indonesia-Malaysia yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Muhammad, di Kuala Lumpur, Jumat (9/8)
ini, juga membahas isu mengenai masalah pendidikan bagi putra-putri Indonesia
dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara itu.
"Isu yang sekarang sedang kita usahakan nanti bisa diselesaikan ddalam
pembicaraan yaitu berdirinya sekolah-sekolah yang di wilayah semenanjung yaitu
CLC, Community Learning Center yang di Semenanjung yang belum bisa
direalisasi," kata Mendikbud saat mendampingi Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno
Marsudi menyampaikan keterangan pers, di Hotel Hyatt, Kuala Lumpur, Malaysia,
Kamis (8/8) malam.
Baca Juga:
PBB Tunjuk Retno Marsudi Sebagai Penggerak Agenda Air Global
Mendikbud mengutipstatementpertama PM Mahathir Muhammad
saat berkunjung ke Jakarta, tahun lalu, yang menganggap penting memberikan hak
anak-anak Indonesia yang ada di Malaysia dalam hal layanan dasar yaitu
pendidikan itu.
Baca Juga:Awali Agenda, PM Malaysia Beri Sambutan Resmi Untuk Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana
Menurut Mendikbud, untuk CLC yang di wilayah Sabah dan Sarawak semua sudah
jalan, tinggal bagaimana meningkatkan kualitas dan kapasitas daya tampung.
Sehingga diharapkan kehadiran negara bukan hanya terluar, tapi wilayah yang
sangat luar yaitu di luar batas Negara Indonesia itu betul-betul dilakukan
dengan baik, karena ini merupakan tanggung jawab dari negara dan hak warga
negara untuk mendapatkan layanan itu.
Baca Juga:
Sekjen PBB Pilih Menlu RI Retno Marsudi Jadi Utusan Khusus
"Kita sudah pertemuan beberapa kali untuk membicarakan itu termasuk yang
terakhir di sidang SEAMEO kemarin di Kuala Lumpur beberapa bulan yang lalu,
saya dengan menteri pendidikan sini yaitu Yang Mulia Maszlee Malik juga sudah
membicarakan itu. Dan mudah-mudahan dengan kehadiran Bapak Presiden bisa lebih
cepat terealisasi," ungkap Mendikbud.
Menlu Retno Marsudi menambahkan, jumlah CLC yang kita miliki di wilayah
Sabah dan Sarawak mencapai 294 CLC dengan jumlah siswan cukup besar yaitu
16.191 orang.
"Jadi dari angka 16.000 ini
juga temen-temen bisa melihat banyak sekali anak-anak yang sekarang sudah
mendapatkan pendidikan dan Pak Mendikbud tadi juga sudah sampaikan bahwa kita
ingin mendapatkan hak pendidikan itu di Semenanjung," pungkas Menlu.(Whn1/RSF/DNS/ES)