WahanaNews.co | Demo
pendukung Donald Trump di Capitol AS kian tak terkendali. Aksi ini terjadi saat
kongres pengesahan kemenangan Joe Biden di Pilpres AS, yang berlangsung ricuh.
Polisi pun memutuskan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Dilansir AFP, Kamis (7/1/2021) "Gas air mata"
digunakan di Capitol AS pada Rabu (6/1) waktu setempat, kata seorang anggota
kongres, ketika para pendukung Presiden Trump menyerbu gedung sebagai protes
atas kekalahan Trump dalam pemilihan.
Baca Juga:
Janji Kampanye Trump: Perang Berakhir Jika Saya Jadi Presiden!
Seorang fotografer AFP menggambarkan zat berasap membubung
di udara dekat ruang melingkar di bawah kubah Capitol, saat 100 atau lebih
pengunjuk rasa berkumpul.
"Polisi telah meminta kami mengeluarkan masker gas
karena telah ada gas air mata yang digunakan di rotunda," kata anggota
DPRD dari Partai Demokrat, Jim Himmes di Twitter.
DPR dan Senat-dalam proses pengesahan kemenangan Joe Biden
atas Trump- terpaksa dihentikan sementara setelah pata demonstran menggaung
proses persidangan.
Baca Juga:
Kasus Penipuan, Trump Dihukum Denda Rp 5,5 Triliun dan Dilarang Berbisnis di New York
Wakil Presiden Mike Pence menyerukan agar kericuhan itu
segera dihentikan setelah pendukung Trump menyerbu gadung Capitol itu.
Pence telah memimpin sesi gabungan Kongres untuk mengesahkan
kemenangan Joe Biden ketiak pengunjuk rasa menghadiri rapat umum dan menyerbu
Capitol.
"Kekerasan dan kehancuran yang terjadi di US Capitol
harus dihentikan dan harus dihentikan sekarang," kata Pence di Twitter.