Hal tersebut terjadi di dalam UCLG ASPA. Meski hubungan di tataran pemerintah pusat tidak berjalan harmonis, pemda atau pun pemkot dapat saling berjumpa dan bertukar pikiran.
”Terbukti lewat diplomasi antarpemda, anggota dari Chinese Taipei dapat duduk bersama anggota dari Mainland (Republik Rakyat China), demikian juga anggota dari Korea Utara bisa duduk bersama anggota dari Korea Selatan,” tukas Bernadia.
Baca Juga:
17 Pati Polri Naik Pangkat, Reynhard Silitonga Jadi Komjen
Mengakhiri diskusi, moderator Stephany Uy Tan, yang merupakan anggota Dewan Legislatif Kota Catbalongan, Filipina menekankan pentingnya pelibatan pemerintah daerah untuk mewujudkan segala visi yang disepakati di taraf nasional, regional, hingga global.
”Tentu akan sangat sulit mencapai tujuan dari bermacam deklarasi atau visi yang kita inginkan jika tanpa peran pemda,” tandas Uy Tan.
Pertemuan Komite Tetap Asia Tenggara UCLG ASPAC di hari Selasa (22/10/2024), merupakan salah satu sesi diskusi dari serangkaian acara dalam The Second Session of the 2024 UCLG ASPAC Executive Bureau and the 2024 Council Meetings.
Baca Juga:
Plt Gubernur Lemhanas Apresiasi Program PWI tentang Wawasan Kebangsaan untuk Wartawan
Hadir juga dalam pertemuan Komite Tetap Asia Tenggara tersebut pejabat Pemerintah Kota Samarinda Kalimantan Timur serta Alwis Rustam, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).
Juga pelaku usaha asal Indonesia, di antaranya Chief Executive Officer (CEO) Pinjam Modal Herman Handoko dan Chief Operating Officer (COO) PT Bersama Untuk Nusantara, Erben Noerman.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.