WAHANANEWS.CO - Kebakaran dahsyat yang membakar sejumlah blok apartemen di Hong Kong terus berkobar selama 16 jam dan menyebabkan sedikitnya 44 orang tewas serta 279 lainnya masih hilang pada Kamis (27/11/2025).
Para petugas pemadam kebakaran, seperti dilaporkan AFP dan CNN pada Kamis (27/11/2025), masih berjuang memadamkan api besar yang menghanguskan kompleks pencakar langit Wang Fuk Court di distrik Tai Po sejak kebakaran kembali menyala pada Kamis (27/11) pagi waktu setempat.
Baca Juga:
Siklon Tropis Senyar Gulung Sumut: Akses Putus, Evakuasi Dipercepat, Cuaca Masih Berbahaya
Kobaran api pertama kali muncul pada Rabu (26/11/2025) siang di kompleks permukiman delapan blok apartemen berisi 2.000 unit dan hingga kini penyebab kebakaran belum dapat dipastikan.
Sejumlah jurnalis AFP yang memantau lokasi sesaat setelah fajar pada Kamis (27/11/2025) melihat beberapa unit apartemen masih terbakar meskipun sebagian besar api mulai meredup sejak dini hari.
Laporan CNN menyebutkan api masih berkobar setelah 16 jam upaya pemadaman dilakukan dengan fokus utama petugas pada tiga dari tujuh blok apartemen yang terdampak paling parah.
Baca Juga:
Bencana Beruntun di Sumut Renggut 34 Nyawa, Puluhan dalam Pencarian
Departemen pemadam setempat menjelaskan bahwa empat blok lainnya telah berhasil dikendalikan meskipun kondisi di lapangan masih fluktuatif.
Otoritas Hong Kong melaporkan sedikitnya 44 korban meninggal dunia, dengan 40 orang tewas di lokasi kejadian dan empat lainnya meregang nyawa setelah dibawa ke rumah sakit.
Keterangan Otoritas Rumah Sakit Hong Kong kepada CNN pada Kamis (27/11/2025) pagi menyebutkan sedikitnya 66 korban telah dilarikan ke rumah sakit hingga pukul 08.00 waktu setempat dengan 17 orang dalam kondisi kritis dan 24 lainnya dalam kondisi serius.
Kepolisian Hong Kong bersama pemimpin otoritas setempat John Lee mengumumkan bahwa sedikitnya 279 orang masih belum ditemukan sejak kebakaran terjadi.
Api besar dilaporkan pertama kali membakar perancah bambu yang terpasang di bagian luar beberapa blok apartemen yang tengah menjalani perbaikan sehingga mempercepat penyebaran kobaran api.
Seorang warga berusia 65 tahun bermarga Yuen mengatakan dirinya tinggal di kompleks itu selama lebih dari empat dekade dan banyak tetangganya merupakan lansia yang sulit bergerak cepat saat situasi darurat.
"Jendela-jendela ditutup karena sedang dalam pemeliharaan, (beberapa orang) tidak mengetahui ada kebakaran dan harus diberitahu untuk mengungsi melalui telepon oleh tetangga-tetangga lainnya," ucap Yuen kepada AFP.
Kepolisian Hong Kong juga mengumumkan pada Kamis (27/11/2025) pagi bahwa tiga pria telah ditangkap terkait kebakaran mematikan tersebut dan bahan-bahan mudah terbakar yang tertinggal dari pekerjaan pemeliharaan diduga membuat api cepat menyebar di luar kendali.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]